TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Belum lama ini sebuah video yang memperlihatkan seorang pria mengamuk dengan membawa senjata tajam berjenis katana viral di media sosial Twitter.
Belakangan peristiwa tersebut diketahui terjadi di Komplek Panyileukan, Kota Bandung, Jawa Barat.
Diketahui pelaku berinisial BAP.
Belakangan diketahui, BAP sebelum mengamuk sempat melakukan aksi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap keluarganya.
Seorang warga yang enggan disebut identitasnya menuturkan bahwa dalam video yang viral di jagat maya, sang pelaku sebelumnya sempat melakukan kekerasan terhadap istrinya.
"Itu dia abis mukulin istrinya dan istrinya teriak-teriak datang lah RW sama polisi, terus dia ngamuk-ngamuk diluar bawa samurai itu," katanya dilansir dari Tribunjabar.id, Minggu (12/12/2021).
Lebih parahnya, pelaku berinisial BAP ini pernah menyebarkan video penganiayaan terhadap istrinya di grup Whatsapp komite sekolah.
Baca juga: Polisi Tangkap Pria Pelaku KDRT yang Sebar Video Penyiksaan Istri di Bandung
"Jadi pada tanggal 22 November 2021, pelaku yang menggunakan whatsapp milik istrinya membagikan video sang istri yang sedang disiksa dengan keadaan telanjang bulat," ujarnya.
Warga setempat pun menuturkan bahwa korban sudah beberapa kali melaporkan kepada pihak yang berwajib.
"Pelaku sudah pernah dilaporin ke pihak berwajib sama si korban, tapi cuma disuruh damai sama perjanjian tanda tangan gitu. Walaupun sudah tanda tangan tapi masih ngulangin lagi KDRT-nya sampai korban enggak kuat akhirnya kabur ke rumah ortunya," ujarnya.
Menurut warga setempat, istri pelaku saat ini telah diamankan oleh Komnas Perempuan.
Baca juga: Viral Video Pria di Bandung Lakukan KDRT Terhadap Istri, Sebelumnya Sempat Mengamuk di Sekolah
Namun anak-anak dari korban (istri pelaku) masih berada bersama pelaku dan diancam akan dianiaya jika sang istri tidak pulang ke rumah.
"Sengaja anaknya dipegang dia biar istrinya pulang dan diancam kalo enggak pulang anak nya mau dianiaya," katanya.
Mengamuk di TK
Sebelum kejadian tersebut, pelaku pun sempat mengamuk di sekolah anaknya.
Pelaku mengamuk di sebuah taman kanak-kanak (TK) di Komplek Panyileukan, Kota Bandung, Jumat (10/12/2021).
Salah satu saksi yang berada di taman kanak-kanak menuturkan awalnya BAP mendatangi taman kanak-kanak dimana anaknya sekolah pada pukul 09.30 WIB.
Saat itu pelaku meminta surat pindah anaknya kepada pihak sekolah.
Ia ingin memindahkan anaknya ke Aceh.
"Jadi si BAP ini datang untuk meminta pindah sekolah anaknya, datangnya juga kasar," tutur seorang saksi yang tidak ingin ditulis namanya ketika diwawancarai pada Minggu (12/12/2021).
Pihak sekolah pun akhirnya mengabulkan permintaan BAP untuk memberikan surat kepindahan anaknya ke Aceh.
Baca juga: Usai Vonis Bebas Kasus KDRT, Valencya Kini Hadapi Laporan Penggelapan Kendaraan hingga Aset
BAP diduga memiliki dua anak. Salah satunya bersekolah di taman kanak-kanan sedangkan anak kedua belum bersekolah.
Tak lama setelah itu, salah satu pihak sekolah menanyakan anak pertama BAP yang tidak datang bersamanya ke sekolah ketika meminta surat kepindahan.
BAP hanya membawa anak keduanya saat mengamuk di TK.
"Saya waktu itu nanya kemana anak pertama pelaku, kok enggak ikut, tapi dia responsnya malah marah dan membentak," tuturnya.
Setelah itu, BAP pun menanyakan tentang tabungan anaknya dan meminta untuk diambil.
"Dia (Pelaku) menggebrak pintu tidak lama setelah saya ke atas, padahal posisinya anak-anak yang lain lagi sedang makan," ujarnya menjelaskan.
Pihak sekolah pun akhirnya memberikan uang tabungan anaknya yang berjumlah 920 ribu rupiah.
Namun, pelaku kembali marah dan mencurigai bahwa tabungan anaknya telah sebagian diambil oleh istrinya yang mengalami tindak kekerasan oleh BAP.
"Dia mengira pihak sekolah dan istrinya bersekongkol untuk menyembunyikan uang tabungan anaknya, dan ngancam bakal laporin polisi," jelasnya.
Karena pelaku yang terus mengamuk dan membuat gaduh, akhirnya pihak sekolah membawa pelaku untuk kembali ke lantai bawah dan tak lama kemudian pelaku pulang sembari menendang meja.
Saksi mengutarakan bahwa pelaku BAP diduga melakukan kekerasan terhadap anak keduanya yang masih kecil.
Baca juga: Proses Cerai dengan Jonathan Frizzy Dibumbui Laporan KDRT, Dhena Devanka: Banyak Drama Hidup Aku
Hal tersebut terindikasi dari adanya bekas kekerasan di tubuh anak kedua.
"Ada luka dua goresan di muka (anaknya) sama di kaki ada luka kayak kena rokok," ucapnya.
Sebelumnya pun pihak sekolah telah curiga dengan tingkah laku anak pertama BAP yang bersekolah di taman-taman kanak-kanak tempat BAP mengamuk.
Saksi menyatakan bahwa sang anak menggunakan seragam yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan masuk tidak tepat waktu.
"Harusnya masuk jam 8 sampai jam 12, tapi si anak diantar pelaku jam 10 dan dijemput jam 2 siang," tutupnya.
Pelaku ditangkap polisi
Kepolisian pun akhirnya menangkap BAP di Bandung, Jawa Barat, Minggu (12/12/2021).
Penangkapan dilakukan setelah viralnya video KDRT yang dilakukan pelaku terhadap istrinya.
Video penangkapan pelaku pun tersebar.
BAP terlihat menggunakan baju hitam saat digiring menuju mobil Avanza bertuliskan tim Siaga Satreskrim Polrestabes Bandung.
Dalam video tersebut, pelaku pun terlihat menggendong seorang anaknya ketika memasuki mobil polisi.
Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Chaniago ketika dihubungi via Whatsapp oleh wartawan Tribun Jabar.
"Iya sudah ditangkap dan ditangani Polrestabes Bandung," katanya. (Tribunjabar.id/ Fakhri Fadlurrohman
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sebar Video Siksa Istri Tanpa Busana, Pria Ini Pernah Dilaporkan Polisi tapi Korban Diminta Damai