News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Remaja di Lombok Dirudapaksa Ayah Kandung, Terungkap Saat Paman Curiga Keponakannya Menangis

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korban pelecehan - Seorang remaja 15 tahun di Lombok Barat menjadi korban rudapaksa yang dilakukan oleh ayah kandungnya.

“Ibunya tidak ada. Ibunya lagi kerja di Malaysia sudah 1,5 bulan,” imbuhnya.

Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa langsung turun menindaklanjuti laporan itu.

Pada Jumat (24/12/2021) siang, dia bersama Unit PPA Satreskrim melakukan olah TKP di tempat kejadian.

Baca juga: Mantan RT di Bekasi Lecehkan 3 Tetangganya, Korban Ibu dan 2 Putrinya, Modus Pengobatan Penyakit

“Kami terima laporan dari kakaknya pelaku atau pamannya korban yang kebetulan korban tadi pagi sempat nangis-nangis karena habis dicabuli bapak kandungnya,” terangnya.

Setelah itu, penyidik mengamankan pelaku. Serta mengevakuasi korban untuk mendapatkan perawatan.

Dari hasil visum ditemukan indikasi kekerasan seksual.

“Ditemukan luka lecet lama dan luka lecet baru pada kelamin korban,” kata Kadek Adi.

Dari hasil penyelidikan, didapatkan keterangan bahwa perbuatan pelaku dilakukan dengan cara merayu korban.

Awalnya korban sedang tidur-tiduran. Kemudian pelaku tiba-tiba masuk ke dalam kamar korban lalu menutup pintu.

Kemudian pelaku tidur di samping korban sambil memeluk korban.

Setelah itu pelaku membungkam mulut korban sambil mengancam akan membunuh korban bila teriak.

Pelaku IS lalu menyetubuhi korban hingga korban menangis.

Pelaku kembali membungkam mulut korban dan melontarkan lagi kalimat ancaman pembunuhan.

Baca juga: Bocah 5 Tahun Dilecehkan Calon Ayah Tiri, Bibi Korban Geram hingga Akhirnya Lapor Polisi

“Jadi dua kali pelaku melakukan pengancaman terhadap korban, saat sebelum dan saat melakukan,” terang Kadek Adi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini