Sari binti Sarifuin (45), Erni binti Sarifudin (35), Hendri Jaya bin Sarifudin ( 33) dan Endang bin Munzakir (suami Ermi).
Maka total jenazah yang disemayamkan dalam satu rumah menjadi 5 orang.
Satu keluarga ini dimakamkan di tempat pemakaman keluaraga di Dusun I Desa Bunglai Kecamatan KPR (Kedaton Peninjauan Raya).
Baca juga: CIRI-CIRI Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Usia 30 Tahun hingga Kulit Putih Bersih
Menurut H Barorozi (paman korban), pemakaman dilakukan secara bergantian, pagi harinya dilakukan pemakaman jenazah Endang dan istrinya Erni.
Sedangkan jenazah Hendri dan ibundanya Hj Umami Binti Abdul Malik Husin dimakamkan ba’da dzuhur.
Dikatakan H Barorozi, sebenarnya anak-anak Sarufudin sudah memiliki rumah masing-masing yang letaknya berderetan dengan rumah milik orang tuanya.
Namun karena yang meninggal satu keluarga sehingga disepakati disemayamkan dalam satu rumah dan diberangkatkan ke makam dari rumah yang sama.
Menurut penuturan H Barorozi, peristiwa terbunuhnya empat anggota keluarganya ini memang sangat mengejutkan sehingga sang ibunda Hj Umami yang memang sudah lama sakit-sakitan tidak kuat menanggung ujian berat ini, akhirnya Hj Umami juga kembali keharibaan Ilahi.
Kepergian orang-orang tercinta secara mendadak itu menurut H Barorozi menjadi hari kelam dan menyisakan duka mendalam. Berbagai reaksi yang timbul dari keluarga besar.
"Aku ini terus berusaha menenangkan keluarga, semua sudah takdir dan jangan ada korban lagi, cukuplah sampai disini," kata Bahrorizi dengan nada pilu.
Menurut warga setempat tragedi empat korban dalam satu keluarga dan satu korban atas nama Ikrom bin Makmur (48) tewas menggenaskan akibat dihabisi tersangka Sueb ini menyisakan trauma bagi kampung warga sekampung.
Baru pertama kali terjadi dalam sehari memakamkan 6 jenazah, jenazah Ikrom sudah dimakamkan terpisah, Ikrom dimakamkan di TPU (Taman Pemakaman Umum Desa Bunglai.
Rumah para korban memang berdekatan satu sama lain dalam satu deretan kecuali rumah Ikrom yang berseberangan jalan raya.
Untuk menghibur keluarga yang sedang berduka, semua warga berkumpul dan banyak di antaranya yang sengaja tidak melakukan aktivitas pergi ke kebun atau pekerjaan lainnya.
Dari hasil obrolan dengan sejumlah warga, mereka mengaku tidak ada yang tahu persis apa yang melatar belakangi tersangka membunuh satu keluarga.
"Tidak tahu kalau dikatakan gila, belum pernah ada surat keterangan dari rumah sakit, apa kecanduan narkoba," kata salah seorang warga yang enggan disebut jadi dirinya.
Namun menurut warga pelaku memang jarang keluar rumah, tapi saat kejadian tersangka memakai sepeda motor yang cukup bagus.
Diolah dari artikel yang telah tayang di Sripoku.com dengan judul Hasil Observasi RSJ Ernadi Bahar Tersangka Pembunuhan 5 Orang Warga Tidak Gila