"Seperti yang kita telusuri dari petunjuk, bahwa tersangka sempat menunggu korban di teras masjid, si pelaku kemudian mengkonfirmasi kepada korban sehingga terjadi percekcokan," ungkap Fajar, dikutip dari TribunLuwu.com.
Menurut keterangan pelaku, ada kata-kata yang tidak mengenakan dikeluarkan oleh korban.
Sehingga pelaku tidak menerima dan melakukan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
"Yang bersangkutan ditegur karena mau menabrak, ditegur tidak hati-hati," paparnya.
Kapolres Luwu juga menjelaskan bahwa kondisi kejiwaan tersangka saat itu dalam kondisi normal.
Baca juga: 5 FAKTA Pria di Aceh Habisi Mantan Istri, Sempat Simpan Jasad Korban Selama 24 Hari Dalam Rumah
Tidak terpengaruh alkohol dan juga tidak dalam gangguan kejiwaan.
Ia juga memastikan bahwa tersangka hanya sendirian.
"Tersangka ini merupakan warga dari daerah lain atau kecamatan dan baru kali ini bertemu dengan almarhum," katanya.
Sementara itu, korban pada saat dibawa ke rumah sakit wajahnya berlumuran darah.
"Kita menemukan salah satu alat bukti berupa batu yang memungkinkan digunakan untuk menganiaya korban," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul TERUNGKAP, Ini Motif Sehingga Imam Masjid Nurul Ikhwan Luwu Dibunuh Dini Hari
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Timur.com/ Chalik Mawardi)
Berita lainnya seputar Kabupaten Luwu.