TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Andreas, warga Semarang, Jawa Tengah menjadi korban penganiayaan dua tetangganya.
Andreas diamuk karena menghina kedua pelaku tidak mampu membeli minuman bermerek atau minuman keras yang mahal.
Ketika kejadian mereka dalam pengaruh minuman keras, Jumat (17/12/2021).
Kedua pelaku itu masing-masing Joko dan Paimo.
Baca juga: Pria Mabuk di Buleleng Ditusuk Tombak Setelah Menantang Tetangganya Berkelahi
Hal itu dipicu ucapan korban, Andreas, yang mengatakan kepada sejumlah warga tidak mampu membeli minuman keras jenis red label.
Andreas juga menunjuk-nunjuk kepada salah satu tersangka, Paimo, bahwa dirinya adalah C**a Kere Cikirikik sebutan lokal yang berarti C**a tak mampu.
"Andreas nunjuk-nunjuk Paimo, katanya Paimo itu C**a kere cikirikik, mana mampu beli minuman keras itu," tutur seorang tersangka, Joko Rusmanto saat di Polrestabes Semarang, Rabu (5/1/2022).
Tak terima dengan ucapan tersebut, kemudian Andreas dipukul di bagian kepalanya oleh Paimo dan Joko menggunakan botol minuman yang sudah kosong.
Baca juga: Janda Muda di Jember Aniaya Anaknya Usia 6 Tahun hingga Tewas, Sebelumnya Pernah Buat Pernyataan
Botol minuman yang dipukulkan berupa botol red label.
"Saya pukul pakai botol yang sudah kosong isinya," ucap Joko.
Andreas kemudian melaporkannya ke pihak kepolisian.
Setelah kejadian, sebetulnya Joko berupaya menyelesaikan kasus penganiyaan tersebut dengan cara kekeluargaan.
Mereka telah mendatangi rumah Andreas namun ditolak.
Berbeda dengan Joko yang gentlemen menghadapi kasus itu, Paimo memilih kabur entah kemana.
Baca juga: Pria Mengaku Polisi Aniaya Driver Ojek Online, Ini Kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang