TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bandung mengungkapkan jumlah korban kasus dugaan tindak asusila di Ciparay diprediksi lebih dari tiga.
Ketua KPAD Kabupaten Bandung, Ade Irfan Al-Ansory mengatakan data tersebut diperoleh dari hasil pengawasan yang dilakukan pihaknya, memang terdapat persetubuhan kepada tiga santriwati.
"Memaksa korban dengan kayak dihipnotis. Diduga pelaku menggunakan metode tipu muslihat, kalau saya simpulkan. Kemungkinan masih banyak korbannya karena yang lainnya ada yang diduga dicabuli juga," kata Ade, Sabtu (8/1/2022).
Ade mengatakan, seolah-olah korban itu diperdayanya, seperti dihipnotis.
Baca juga: KPI Putus Kontrak 8 Terduga Pelaku Pelecehan Seksual, Kuasa Hukum MS: Tinggal Tagih Janji Polisi
Sehingga para korban tidak bisa melawan.
"Korban yang disetubuhi memang di bawah umur. Yang kemarin mengakui pelakuan ada tiga orang. Tapi memang hasil pengawasan kami justru lebih dari tiga orang. Nmun kemungkinan tidak berani mengakui karena takut tercemar atau lainnya," tuturnya.
Ade tetap berharap proses terus berlanjut supaya memberi efek jera ke pelaku.
Baca juga: KPI Pusat Putus Kontrak Kerja Delapan Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap MS
"Sampai inkrah di pengadilan," katanya.
Ade mengatakan KPAD melakukan pendampingan. Pihaknya sudah mengarahkan pihak korban dan berusaha untuk korban yang berat psikisnya untuk direhab dan dipulihkan kembali.
"Traumanya ini yang bahaya. Kalau ingat, itu korban sampai ada yang pingsan terus," tuturnya.
Baca juga: Kasus Pelecehan di Pondok Pesantren Kembali Terjadi di Bandung
Ade memohon kepada masyarakat agar turut menjaga kondisi korban.
"Jangan sampai identitas detail korban disebar sampai khalayak ramai tahu, sehingga terus menghadirkan trauma yang berkelanjutan," ucapnya. (Lutfi Ahmad Mauludin)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Korban Tindak Asusila di Pesantren di Kabupaten Bandung Pingsan Terus, Pelaku Diduga Pakai Hipnotis