News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akses Jalan Rusak Parah, Warga Simalungun Sumut Gunakan Sepeda Motor Angkut Peti Mati

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video warga mengangkat peti mati dengan sepeda motor melintasi jalan rusak di Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara

TRIBUNNEWS.COM, SIMALUNGUN - Warga Simalungun, Sumatera Utara membawa peti mati menggunakan sepeda motor karena sulitnya akses kendaraan roda empat.

Kejadian tersebut terjadi di Dusun Bulumalando Nagori Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Sumut.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Medan, aksi angkut peti mati menggunakan sepeda motor itu sejauh 3 Km.

Sebuah akun Facebook mengunggah betapa sulitnya melalui jalan sambil mengangkut peti mati.

Baca juga: Bocah SD di Deliserdang Sumut Disebut Dianiaya Ibu Tiri, Begini Penjelasan Kapolsek

Dengan memohon kepada Presiden Joko Widodo, Akun bernama Lamat Ludin ini memberi keterangan bahwa akses masuk ke kampung mereka tak bisa memberi ruang kendaraan roda empat.

"Pak Jokowi lihatlah kampung kami. bawa peti matipun susah harus naik motor sejauh 3 km Dusun Bulumalando Nagori Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun Sumut. Sampai saat ini belum bisa dilalui kendaraan roda 4 dan, 76 thn Indonesia merdeka," tulisnya.

Video memperlihatkan seorang warga yang mengendarai sepeda motor bebek mengangkut peti mati dengan mengikat peti mati di jok belakang. Ia melintasi jalan-jalan perkebunan.

Jalan yang dilalui pun masih beralaskan tanah dan hanya cukup dijejaki kendaraan roda dua. Video ini diunggah dua hari yang lalu tepatnya pada Senin (10/1/22). Sekitar pukul 11.30 WIB, video sudah dibagikan 24 kali dan ditonton 1,8 ribu tayangan.

Menanggapi unggahan warganya, Pangulu Nagori atau kepala desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Remington Manurung menjelaskan video sulitnya seseorang membawa peti mati di jalan rusak yang ada di wilayahnya.

Baca juga: Upaya Pertama Digagalkan Warga, Pemuda Belawan Sumut Ini Kembali Berupaya Akhiri Hidup

Ditemui di kantornya, Rabu (12/1/2022), Pangulu menjelaskan, bahwa kondisi jalan tersebut memang rusak. Namun pemerintah terus melakukan perbaikan sejak tahun 2002.

"Tahun 2002 itu jalan ke sana itu jalan setapak. Dulu kami buat permohonan ke Pemkab Simalungun, ternyata ada masyarakat yang keberatan untuk membebaskan lahannya dipakai menjadi jalan," kata Pangulu.

Lantaran masyarakat setempat keberatan, Pemerintah Nagori kemudian mengalihkan jalan via dusun yang lain.

Namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 2005, Pemerintah Nagori kemudian mengajukan listrik masuk desa ke Pemkab Simalungun. Akses listrik pun terwujud dengan bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Akses listrik ini sendiri, ujar Pangulu, seiring dengan pembukaan jalan.

Pangulu Manurung menjelaskan, seiring waktu, pemerintah terus memperhatikan akses jalan yang panjangnya mencapai 3,5 km. Hanya saja, kondisi kontur tanah yang curam di beram jalan menjadi kendala perbaikan.

"Pada tahun 2019 kita sudah bangun jembatan di akses jalan itu dengan biaya APBD sekitar Rp 700 juta lebih," kata Pangulu.

Bahkan dalam proyek pembangunan jembatan permanen sendiri, telah memakan korban jiwa. Yaitu kepala tukang.

Baca juga: Pelatih Biliar yang Laporkan Gubernur Sumut Belum Hadir Berikan Keterangan di Polda

"Tahun 2020 kita anggarkan untuk rabat beton, namun karena kendala Pandemi Covid-19, kita refocucussing anggaran untuk bansos. Tahun 2022 inilah kita rencanakan rabat beton sepanjang 200 meter," jelas Manurung.

Manurung sendiri menyebut, pihaknya sempat berkordinasi dengan PT TPL untuk setidaknya meratakan jalan. Hanya saja warga menolak karena saat itu musim penghujan.

"Waktu itu mereka (TPL) sudah survei dan bersedia memperbaiki jalan. Tapi karena situasi musim hujan, mereka menolak karena musim hujan," kata Manurung.

Manurung sendiri menyebut pihaknya sangat memperhatikan keluhan warga dengan mengunggah video jalan rusak ke Facebook. Justru dengan ini diharapkan ada perhatian dari pemerintah atas dan institut terkait.

Baca juga: Karyawan Pabrik Rokok Ditemukan Tewas dalam Kondisi Mengenaskan di Pinggir Rel Kereta Api Simalungun

"Jadi di Buku Malando itu cuma 19 KK. Nah dari ke-19 KK itupun 3 KK di antaranya sudah pindah ke pinggir jalan besar," kata Manurung.

Adapun Lamat Ludin Purba merupakan mantan Camat Raya. Kemudian peti mati yang ada dalam video tersebut ditujukan untuk jenazah adik iparnya.

"Iya, dia yang meninggal itu," kata Camat. (Alija Magribi)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bawa Peti Jenazah, Warga Simalungun Minta Tolong Ke Presiden Jokowi Perbaiki Jalan Ke Kampungnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini