TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ini kasus pertama terpapar omcicron di Jawa Barat. Satu keluarga di Kabupaten Bandung dipastikan terpapar Omicron, varian baru Covid-19 yang sangat menular.
Kasus penularan lokal pertama yang terdeteksi di Jawa Barat menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Hingga Senin (10/1), keluarga tersebut masih menjalani perawatan di RSUD Al-Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung.
Ridwan Kamil, mengatakan ada empat orang dalam keluarga tersebut yang terpapar Omicron. Ia mengaku, belum mengetahui pasti bagaimana keempat orang itu bisa terpapar Omicron.
"Belum ada laporan eta ti mana kumaha, tapi yang namanya Omicron semua bocornya dari bandara atau perbatasan. Nanti dilapori sumber palaporannya," kata Emil saat ditanya tentang kasus tersebut di sela kunjungan kerjanya di Tol Cisumdawu, Sumedang, Senin (10/1).
Emil mengatakan, sejak awal Pemprov Jabar selalu siaga menghadapi ancaman Omicron di Jabar.
Namun, dengan mulai terjadinya penularan lokal varian Omicron di Jabar, penerapan protokol kesehatan tentu harus kembali diketatkan.
"Apa yang sudah kita pengalaman selama Delta kita praktikkan. Per hari ini penularannya masih terkendali karena jumlah laporan masih di bawah 50-an," katanya.
Hal senada juga dikatakan Emil dalam kesempatan sebelumnya. Ia mengatakan, kunci utama untuk mencegah penularan Omicron adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kami bersama komite, melakukan perhitungan, 14 hari pasca-nataru kami asumsikan jika ada berita buruk seperti apa. Maka, oksigen semua dipersiapkan, pokoknya semua diulang lah seperti (lonjakan kasus varian) Delta,” ujar Emil.
"Variannya baru, tapi solusi sama saja. Pemerintah ketat 3T, masyarakat tata di 5M. Mengatur irama itu."
Kepala Labkesda Jabar, Emma Rahmawati, mengatakan, terdapatnya kasus transmisi lokal varian Omicron ini mereka ketahui melalui pengujian secara whole genome sequencing atau pengurutan genom lengkap.
Selain empat orang yang dirawat di RSUD Al Ihsan, kata Emma, ada 10 warga Jabar lainnya yang juga terpapar Omicron dan tengah menjalani perawatan Wisma Atlet, Jakarta.
"Namun, hanya empat yang di Bandung yang transmisi lokal," ujarnya.
Ema juga mengatakan telah melakukan pelacakan dan pengetesan terhadap kontak erat keempat warga yang terpapar Omicron ini.
"Kontak eratnya ada 12, hasilnya PCR negatif," tuturnya melalui ponsel, Senin (10/1).
Baca juga: Pebisnis Pariwisata Bali Tetap Akan Promosikan Bali dan Bidik Wisatawan Australia
414 Kasus
Kasus baru Omicron di Kabupaten Bandung membuat kasus Omicron di Tanah Air bertambah menjadi 414 kasus.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan dari 414 kasus itu sebanyak 114 di antaranya telah sembuh.
Dari jumlah itu, ujar Gunadi, hanya dua orang yang harus mendapat perawatan dengan oksigen. Satu berusia 58 tahun dan seorang berusia 47 tahun, dan keduanya memiliki komorbid.
Ke-114 pasien yang telah dinyatakan sembuh, ujar Gunadi, telah diperbolehkan kembali ke rumah.
"Jadi kesimpulannya, walaupun Omicron ini cepat transmisinya, relatif lebih ringan keparahannya," ujar Budi.
Gunadi juga mengatakan, dari 414 kasus Omicron yang menimpa WNI, sebagian besar paparan terjadi di luar negeri.
Hanya 31 di antaranya yang masuk dalam transmisi lokal, termasuk 4 orang yang kini dirawat di RSUD Al Ihsan.
"Ini memperkuat hipotesa kami bahwa sebagian besar dari kasus positif yang terjadi saat ini disebabkan oleh kedatangan luar negeri," katanya.
Adapun empat negara yang menjadi asal kasus Omicron terbanyak di Indonesia adalah Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
Kemenkes juga mencatat, secara keseluruhan selama Desember 2021, kasus konfirmasi Omicron sebanyak 136 orang, sementara pada tahun 2022 hingga 8 Januari sebanyak 278 orang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Presiden Joko Widodo meminta semua perjalanan ke luar negeri untuk ditunda hingga beberapa minggu ke depan.
"Presiden secara spesifik menekankan ini, untuk kita dianjurkan menahan diri dulu beberapa minggu ke depan untuk tidak ke luar negeri," ujar Luhun dalam konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, Senin (10/1).
Luhut mengungkapkan bahwa pelaku perjalanan luar negeri mendominasi proporsi kasus harian Covid-19 di Indonesia. Ini membuat kasus aktif dan perawatan pasien Covid-19 di Jawa- Bali terus meningkat.
"Kami mohon teman-teman sekalian untuk menahan diri dl untuk perjalanan ke luar negeri, kecuali sangat-sangat penting," ujarnya.(syarif abdussalam/lutfi ahmad mauludin/fransiskus adhiyuda/rina ayu/larasati dyah Utami)
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Beberapa Desa di Bali Diterjang Longsor, Ternak, Tempat Ibadah Terseret