TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut ada 14 warganya terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron.
Kini, pasien kasus Omicron sedang dikarantina di Jakarta dan Bandung.
Dari 14 orang, sepuluh warga di antaranya di Wisma Atlet Jakarta dan empat lainnya di RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung.
"Ada 10 orang yang terdeteksi di bandara, dan sekarang sedang menjalani karantina dan 4 orang terduga ada di Kabupaten Bandung."
"Ini yang sedang kita lacak. Tapi kita yakinkan, kasus Omicron ini datang dari perjalanan luar negeri," kata Ridwan Kamil, dikutip Tribunnews.com dari Jabarprov.go.id, Rabu (12/1/2022).
Baca juga: Kemenkes Kerjasama dengan 17 Platform Telemedicine untuk Pasien Covid-19, Ini Daftarnya
Meski demikian, Gubernur Jabar ini menyebut, kondisi di wilayahnya masih aman terkendali.
"Masih aman terkendali," kata Ridwan Kamil saat meninjau operasi pasar di Kantor Kecamatan Bekasi Selatan, Selasa (11/1/2022).
Ridwan Kamil pun meminta seluruh masyarakat waspada terhadap penyebaran Covid-19 varian omicron.
"Jadi kita perlu tetap waspada, tapi jangan terlalu khawatir."
"Mudah-mudahan dengan kewaspadaan kita, Omicron bisa kita kendalikan lebih baik lagi," ucapnya.
Baca juga: WHO: Lebih dari 50 Persen Orang Eropa Akan Terinfeksi Omicron Dua Bulan Mendatang
Kondisi 4 Pasien Omicron di Bandung
Dikutip dari TribunJabar.id, tercatat sudah ada 4 kasus pasien Omicron di Kabupaten Bandung.
Saat ini, mereka dirawat di RSUD Al Ihsan, Kabupaten Bandung.
Direktur RSUD AL Ihsan, Dewi Basmala, mengatakan keempat pasien tersebut dirawat di ruang rawat inap dengan kategori kuning, artinya masih terkendali.
"Mereka semua ada di ruang rawat inap dengan kategori yang kuning," ujar Dewi, saat ditemui di RS Al ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Senin (10/1/2022).
Dia menyebut 4 pasien positif Omicron itu tertular pulang dari luar negeri.
Menurutnya, di ruang rawat inap kategori kuning, kondisi mereka tidak bergejala berat.
"Jadi kalau kita lihat memang prediksi, beda dari pada delta dengan omicron."
"Memang delta berat pada waktu itu, nah omicron ini cenderung ringan sekali, kaya flu, masuk angin biasa, tapi memang perbedaannya adalah transmisinya cepat sekali, penularannya cepat, tapi dengan gejala yang ringan," kata Dewi.
Baca juga: Alasan Pemerintah Berikan Vaksinasi Booster dengan Kombinasi Jenis Vaksin yang Berbeda
Dewi memaparkan, saat awal screening pihaknya melakukan swab PCR terhadap pasien tersebut.
Adapun untuk mendeteksi omicron, memang membutuhkan satu step lagi dimana itu membutuhkan sekitar 5-7 hari baru bisa mendeteksi jenis omicronnya.
"Jadi karena PCR sudah positif, kita anggap itu adalah covid-19. Penatalaksanaannya kan sama, antara omicron, covid delta, itu sama penata laksanaannya," ucapnya.
Dewi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan 5 orang yang diduga terpapar omicron karena beda dengan delta.
"Kalau delta cukup hanya denga PCR, dan pemeriksaan tersebut tergantung alat, ada yang dua jam, ada yang 6 jam. Tapi omicron ini membutuhkan waktu 5 sampai 6 hari, baru diketahui hasilnya, ini omicron atau tidak," ucapnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, WartakotaLive.com/Joko Supriyanto, TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin, Kompas.tv/Dea Davina)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona