"Saya tidak tahu harus mengembalikan pemberian Pak Gubernur ini melalui siapa. Maka saya pulangkan melalui Kelurahan,” jelas Fajar, Rabu (12/1/2022), dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Lakukan Kunker ke Kebumen, Ganjar Belikan Warga Kitab Suci Alquran
Fajar mengaku tak ingin bantuan dari Ganjar justru menimbulkan polemik di masyarakat, khususnya di kalangan PDI-P Kabupaten Temanggung.
Sebab, saat menyerahkan bantuan, Ganjar menjadikannya sebagai konten dan diunggah di YouTube pribadinya.
Unggahan dalam video itu diberi judul "Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok".
Namun, unggahan itu justru memunculkan komentar miring tentang kemiskinan kader partai.
Fajar yang sehari-hari bekerja di sebuah pabrik emping itu pun merasa tidak nyaman.
Menurutnya, video tersebut memberi kesan PDI-P di wilayahnya tidak memperhatikan kader-kader seperti dirinya.
"Setelah saya melihat komen-komen yang ada di YouTube, kok rasanya seperti mencoreng nama baik partai saya," kata Fajar.
"Kok yang diunggah membawa-bawa nama Partai. Selama ini bantuan-bantuan dari Partai selalu ada."
"Kita sudah terbiasa saling bergotong royong tanpa harus diviralkan," ungkap Fajar.
Selain itu, Fajar juga enggan kemiskinannya menjadi obyek pencitraan seseorang.
"Saya memang orang tidak punya tapi saya tidak mau jika kemiskinan saya itu diunggah hanya untuk sebuah pencitraan," jelas Fajar.
Baca juga: Temui FX Rudy, Sahabat Ganjar Ingin Mengetahui Seluk Beluk Kota Solo
Ganjar Datang Mendadak
Fajar mengaku tidak mengetahui Ganjar akan datang dan memberikan bantuan kepada dirinya.