TRIBUNNEWS.COM - Gempa bermagnitudo 6,6 terjadi di Sumur, Provinsi Banten pada Jumat (14/1/2022) pukul 16.05 WIB.
Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di titik koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT.
Tepatnya berada di jarak 40 kilometer arah barat daya, Sumur, Provinsi Banten.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers, Jumat.
"Pada menit ketiga setelah gempa terjadi, (magnitudo gempa tercatat) 6,7 dengan kedalaman 10 kilometer."
Baca juga: UPDATE Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 35 Kali Gempa Guguran
Baca juga: Bantul DIY dan Pangandaran Jabar Digoyang Gempa Subuh Tadi, Magnitudo 1.5 dan 3.2
"Namun, pada menit keempat dan kelima, data yang masuk semakin bertambah dan perhitungan semakin akurat yaitu menunjukkan 6,6 dan kedalamannya 40 kilometer," terang Dwikorita.
Guncangan gempa ini, kata Dwikorita, tidak berpotensi tsunami.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, Dwikorita menjelaskan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," sambung Dwikorita.
Gempa dengan kedalaman 40 kilometer ini terasa hingga Jakarta, Bogor, dan Depok.
Baca juga: Bagian Tembok Besar China Runtuh Akibat Gempa M 6,9 Guncang Qinghai
Berikut daerah yang turut merasakan guncangan gempa bumi:
- Cikeusik dan Panimbang dengan skala VI MMI;
- Labuan dan Sumur dengan skala IV MMI;
- Tangerang Selatan, Lembang , Kota Bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda Bandar Lampung dengan skala III - IV MMI);
Baca juga: Diperkirakan 10.000 Korban Meninggal Jika Terjadi Gempa Dahsyat di Tokyo Jepang
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Senin, 10 Januari 2022: Waspada Banten Hujan Lebat
- Anyer dengan skala III MMI;
- Jakarta, Tangerang, Ciracas, Bekasi Kota Bandung, Bogor, Kotabumi dengan skala II- III MMI.
Atas kejadian tersebut, Dwikorita mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk menyiapkan akses jalur evakuasi.
Sehingga apabila terjadi gempa susulan, maka masyarakat dapat segera keluar dari tempat yang berisiko runtuh.
"Siapkan akses jalur evakuasi yang tidak terhalang yang bisa langsung keluar."
"Kalau berada di lantai atas dan tidak bisa langsung keluar, siapkan tempat perlindungan yang kokoh, cukup kuat yang aman."
"Misalnya meja makan, meja tulis yang yang kokoh, jangan meja kaca itu berbahaya."
"Juga cari akses untuk keluar sampai di luar titik kumpul yang benar-benar aman, jauh dari benda-benda yang mudah roboh menimpa di sekitar."
"Jauhi ada benda-benda yang menggantung atau benda-benda yang mudah roboh," urainya.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)