Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Bangunan rusak akibat gempa Banten di Kabupaten Lebak terus bertambah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat hingga Sabtu (15/1/2022) siang, total ada 15 kecamatan di Kabupaten Lebak yang terdampak gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang berpusat di barat daya Sumur, Pandeglang, Jumat (14/1/2022).
15 kecamatan di Kabupaten Lebak yang terdampak gempa itu adalah Rangkasbitung, Cibadak, Gunung Kencana, Wanasalam, Cihara, Malingping, Banjarsari, Sobang, Cirinten, Cikulur, Bayah, Lebakgedong, Leuwidamar, Cijaku dan Cigemblong.
Selain itu, BPBD Kabupaten Lebak mencatat ada 33 desa yang terdampak gempa, lima sekolah, dan masjid yang rusak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama, mengatakan pihaknya masih memantau dan terus mendata kerusakan terbaru akibat gempa.
Baca juga: Abah Sidik Santani, Empu Golok Ciomas Serang Banten Meninggal Dunia
"Ada fasilitas umum yang rusak, satu kantor kepala desa, dan 123 rumah terdampak gempa, terdiri atas 12 rumah rusak berat, 12 rumah rusak sedang, dan 99 rumah rusak ringan," kata Febby di kantornya, Sabtu (15/1/2022).
Menurut dia, BPBD terus berupaya untuk memberikan bantuan dan logistik ke beberapa kecamatan yang terdampak.
Baca juga: Akibat Gempa Banten, 26 Rumah di Kabupaten Pandeglang Alami Rusak Berat
Dalam kejadian gempa ini tidak ada korban jiwa, tetapi dua warga Lebak mengalami luka ringan di bagian kepala.
"Untuk kerugian materi masih dalam proses penghitungan dan BPBD masih terus melakukan inventarisasi dan berkoordinasi, baik dengan relawan yang tersebar maupun muspika hingga pemerintah desa," ujarnya.
Febby mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan siaga karena untuk saat ini masih rawan terjadi gempa susulan.
Pemkab Pandeglang Tetapkan Status Tanggap Darurat
Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Banten menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan menyikapi bencana gempa bumi yang terjadi Jumat (14/1/2022) sore.
Diketahui akibat gempa berkekuatan Magnitudo 6,6, ratusan bangunan di Kabupaten Pandeglang mengalami rusak berat dan ringan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang mencatat ada 738 bangunan yang rusak.
Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Girgi Jantoro, mengatakan kerusakan bangunan tersebar di 28 kecamatan dan 113 desa.
"Kami masih melakukan monitoring dan pendataan,” katanya saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022)
Bangunan yang rusak sebagian besar adalah rumah, fasilitas umum, dan bangunan sekolah.
Bangunan sekolah yang rusak parah terjadi di Kecamatan Sumur.
Baca juga: Gempa Banten: Ratusan Bangunan Terdampak, BMKG Catat 26 Gempa Susulan
Pemkab Pandeglang terus mengerahkan bantuan dari BPBD dan Dinas Sosial Pandeglang.
Jumlah yang rusak ringan, sedang, dan berat ada 263 rumah, 10 sekolah, satu puskesmas, satu masjid, satu pesantren, dan tiga kantor desa.
Dari data sementara belum ada laporan korban jiwa.
Namun, dua warga terluka akibat runtuhan rumah saat menyelematkan diri.
Baca juga: Akibat Gempa Banten, 26 Rumah di Kabupaten Pandeglang Alami Rusak Berat
Keduanya sudah ditangani di puskesmas setempat.
Kecamatan Sumur, Cimanggu, dan Cikeusik adalah daerah paling parah terdampak, karena sangat dekat dengan pusat gempa.
Pemkab Pandeglang menetapkan status tanggap darurat gempa terhitung 14 hari ke depan.
Baca juga: Dampak Gempa Banten, 257 Rumah Rusak di Wilayah Pandeglang
"Status tanggap darurat, ditetapkan untuk penanganan pasca-gempa dan pelayanan bagi korban gempa," ucapnya.
Saat ini tenda pengusaha dan logistik bantuan sudah dikirimkan BPBD Pandeglang pada Jumat (14/1/2022) malam.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul 15 Kecamatan di Lebak Terdampak, 2 Orang Terluka di Kepala, BPBD: Waspada, Masih Rawan Gempa Susulan