TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Seorang pria berinisial W alias Bento warga Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berurusan dengan polisi.
Pria berusia 42 tahun itu diduga nekat memegang area sensitif dari seorang penyanyi dangdut berinisial RS saat menghibur tamu undangan di sebuah acara hajatan di Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes, Sabtu, (8/1/2022) sekitar pukul 22.00 WIB.
Berikut deretan fakta-faktanya :
1. Sentuh area sensitif
Pelaku saat itu sedang berjoget di depan korban, tiba-tiba pelaku langsung menyentuh bagian tubuh sensitif korban.
Karena tidak terima atas perlakuan Bento tersebut, korban RS lalu melempar pelaku dengan botol minuman air mineral.
Pelaku kemudian langsung memukul korban di sekitar area mulut.
Baca juga: UPDATE Kasus Pedangdut Velline Chu, Permohonan Rehabilitasi Dikabulkan
Akibat pukulan itu, korban menderita luka pada bagian mulutnya hingga mengeluarkan darah.
Bento akhirnya diamankan oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Klaten di rumahnya di Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes, Senin (17/1/2022) malam sekitar pukul 20.00 WIB.
2. Seniman Klaten minta peristiwa ini jangan terulang
Seorang seniman Klaten, Supriyadi atau yang karib disapa Jimbling berharap kasus pemukulan dan pelecehan terhadap biduan dangdut dan seniman di Klaten tidak terulang kembali.
Ia menyerahkan sepenuhnya proses hukum terkait kasus itu kepada pihak Polres Klaten untuk diproses hingga tuntas.
"Kita berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali terhadap seniman-seniman yang lain. Khusus kepada pelaku ini bisa menjadi efek jera," ujarnya kepada wartawan di Mapolres Klaten, Selasa (18/1/2022).
"Hal-hal yang tidak menyenangkan memang banyak menerpa seniman terutama perempuan. Kami juga mengimbau pelaku seni perempuan tidak mengundang atau memancing," ucapnya.
3. Sosok RS Dikenal Biduan Dangdut yang Sopan
Ia menjelaskan, korban RS merupakan seorang biduan dangdut yang sopan dan selalu menjaga penampilannya saat menanggung diberbagai acara.
"Mbak RS ini orangnya tertib dan anteng tidak neko-neko.
Kita prihatin dengan adanya kasus ini. Makanya kami mendampingi kasus ini sampai selesai agar kami tidak dipandang sebelah mata," imbuhnya.
4. Pengaruh minuman keras
KBO Satreskrim Polres Klaten, Iptu Eko Pujiyanto mengatakan jika Bento saat ditangkap tidak melakukan perlawanan.
"Untuk pelaku tidak melarikan diri jauh dari rumahnya karena dia bersembunyi di sekitar rumahnya.
Jadi saat tertangkap juga masih di sekitar rumahnya," ujar.
Menurut dia, saat kejadian pemukulan dan dugaan pelecehan itu, Bento berada dalam pengaruh minuman keras (miras).
"Untuk unsur pelecehan sedang kita dalami saat itu korban dan pelaku saling dorong, awalnya menyenggol dan ini akan kita dalami detailnya," jelasnya.
5. Pelaku bekerja sebagai buruh
Bento, lanjut Iptu Eko dengan korban mengaku juga tidak saling kenal dan sehari-hari dan baru pertama kali bertemu.
Bento bekerja sebagai buruh harian di Kabupaten Klaten dan bukan bekerja di Jakarta.
"Iya, pelaku sudah berkeluarga. Dia sehari-hari bekerja di Klaten sebagai buruh," ucapnya.
6. Sakit Hati
Sementara itu, Bento mengaku sakit hati karena didorong sehingga reflek melayangkan pukulan ke biduan dangdut berinisial RS (25) itu.
"Saya sakit hati karena didorong. Tidak kenal (sama korban) saya tidak melarikan diri, tapi ke Wanglu tepat saudara. Waktu itu saya belum normal, saat kejadian masih mabuk," ucapnya.
Diakui Bento, dirinya memukul RS sebanyak dua kali pada bagian wajah.
"Pemukulan spontan, saya saat itu mabuk. Minum anggur merah. Sekarang menyesal, ini mau minta maaf ke korban," jelasnya.
Ketika ditanya terkait aksi pelecehan, Bento menyebut jika dirinya tidak sengaja menyenggol bagian sensitif tubuh korban.
"Saya joget terus kesenggol, tidak sengaja," katanya. (Tribunjogja.com/Mur)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Biduan Dangdut Tak Terima Bagian Sensitifnya Disenggol, Begini Akhir Ceritanya