News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Demam Tinggi, Bocah 11 Tahun Meninggal Dunia Seminggu Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 di Sukabumi

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi menuju rumah korban di Kampung Palasari, RT 12/RW 05, Desa, Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Kabar duka datang dari seorang pelajar berinisial MDA (11) yang meninggal dunia hari ini, Jumat (21/1/2022).

MDA sempat mengalami demam tinggi seusai menjalani vaksinasi anak Covid-19 pekan lalu.

Dilansir dari TribunJabar, MDA tinggal bersama neneknya di kampung Palasari, RT 12/RW 05, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

MDA mendapat vaksin anak 6-11 tahun di sekolahnya, Madrasah Ibtidaiyah (MI), yang berada di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.

Uak Korban, Deri (36), mengatakan, awalnya hari Sabtu (15/1/2022) MDA seperti biasa berangkat dari rumah neneknya ke sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Kadudampit.

"Jadi hari Sabtu itu ia berangkat dan mengikuti vaksin anak yang diselenggarakan di sekolahnya," ujarnya kepada Tribunjabar.id.

Baca juga: Tubuh Panas Usai Divaksin Pekan Lalu, Siswa MI di Kabupaten Sukabumi Meninggal Dunia Jumat Subuh

Setelah divaksin, kata Deri, MDA mengalami panas tinggi hingga hari hari Minggu.

Lalu hari Senin MDA berangkat sekolah seperti biasa.

"Hari Senin itu dia diantar pulang oleh gurunya karena sakit, kondisinya panas," katanya. 
Kemudian, kata Deri, MDA mendapat perawatan seadanya di rumahya.

Namun, panasnya semakin tinggi, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

"Kondisinya hari Rabu kemarin menggigil, hingga akhirnya langsung dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan," ucapnya.

Baca juga: Dokter dan Perawat yang Suntik Vaksin Kosong ke Murid SD di Medan Diperiksa Polisi

Setelah dua hari lebih, kondisi MDA semakin menurun, hingga akhirnya meninggal dunia.

"Meningggalnya dini hari tadi, sekitar pukul 03.00 WIB."

"Langsung setelah pulang dipulasara dan dimakamkan tadi pagi," ujarnya.

Fakta nakes diduga suntik vaksin kosong

Video seorang tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas sebagai vaksinator, viral di media sosial.

Nakes tersebut diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada seorang anak SD.

Dalam video, seorang nakes perempuan mengeluarkan alat suntikan dari plastik pembungkus.

Tanpa mengisi alat suntikan itu, dia langsung menyuntik anak SD yang sudah siap untuk divaksin.

Video ini diduga direkam di sebuah sekolah swasta di Kecamatan Medan Labuhan.

"Setelah kita selidiki, peristiwa ini terjadi di salah satu sekolah swasta di Kecamatan Medan Labuhan, pada saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun," ujar Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat, dikutip dari Kompas.com, Jumat (21/1/2022).

Sementara itu, Faisal tidak menjelaskan kapan video ini diambil.

Baca juga: Vaksin Booster dan 3T Secara Ketat Solusi Tekan Penyebaran Omicron

Berikut fakta-fakta terkait nakes suntik vaksin kosong di Medan sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

Dinkes Medan Lakukan Penelusuran

Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Taufik Ririansyah, mengatakan pihaknya akan segera menelusuri terkait kebenaran video tersebut.

"Saya belum tahu, tapi nanti saya akan cek dulu dan kami dari Dinkes Medan akan menelusuri lebih lanjut," katanya, Kamis (20/1/2022), dilansir Tribun-Medan.com.

Ia pun menyayangkan jika hal tersebut benar terjadi.

Taufik menegaskan akan menindak tenaga kesehatan itu jika benar menyuntikkan vaksin kosong.

"Kita pasti akan tindak, tapi harus tahu dulu kebenarannya," jelas dia.

Baca juga: Nakes Suntik Vaksin Kosong ke Murid SD di Medan, Wali Kota Bobby Nasution dan Kapolres Bereaksi

Ilustrasi vaksinasi - Suasana vaksin untuk pencari suaka di GOR Bulungan, Kamis (7/10/2021). (WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

Nakes Diperiksa Polisi

Polisi akhirnya melakukan pengusutan terkait video nakes yang diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada siswi SD itu.

AKBP Faisal Rahmat Simatupang mengatakan, nakes yang bersangkutan sedang diperiksa di Mako Polres Belawan.

"Nah, itu kita sedang mendalami dan melakukan pemeriksaan."

"Para nakesnya saat ini di Polres sedang menjalani pemeriksaan. Hasilnya nanti akan segera kita kabari," kata Faisal, dilansir Tribun-Medan.com, Jumat.

Baca juga: Vaksinasi Booster untuk Anak-anak dan Lansia, PIRA Siapkan 500 Dosis Vaksin

Untuk tim Nakes yang bersangkutan, AKBP Faisal tidak menyebut secara rinci dari rumah sakit mana.

"Dari salah satu rumah sakit lah di Medan ini ya," lanjut dia.

Faisal pun membenarkan, orang tua anak tersebut mencurigai adanya vaksin kosong yang disuntikkan kepada anaknya.

Lantas, orang tua siswa SD itu mempertanyakan apakah anaknya benar telah divaksin.

ILUSTRASI vaksinasi murid SD. (Tribunjabar.id)

Sementara itu, Taufik Ririansyah menyebut, masalah suntik vaksin kosong itu bukan program Pemko Medan.

Taufik mengatakan, vaksinasi di SD tersebut dilaksanakan Polsek Medan Labuhan dengan tenaga kesehatan dan vaksinator yang mereka undang sendiri.

"Iya, soal vaksinasi yang diduga kosong itu terjadi di SD Wahidin yang dilaksanakan Polsek Medan Labuhan di bawah Polres Belawan."

"Kabarnya sekarang sedang mereka telusuri dan penyelidikan," katanya, Jumat, seperti diberitakan Tribun-Medan.com.

Ia pun memastikan nakes yang bertugas sebagai vaksinator juga bukan dari Dinkes Medan.

"Nakes mereka sendiri yang undang. Saya cek bukan dari Puskesmas kita atau Fasilitas Kesehatan punya pemerintah," lanjut dia.

(TribunJabar/Dian Herdiansyah)(Tribunnews.com/Nuryanti) (Tribun-Medan.com/Rechtin Hani Ritonga/Arjuna Bakkara) (Kompas.com/Kontributor Medan, Daniel Pekuwali)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini