Menurut Suparja, nasi yang didapatkan warga merupakan tradisi dari syukuran yang diadakan pemilik toko.
Polisi sudah memintai keterangan pemilik toko.
Tim Inafis Polres Lebak juga melakukan penyelidikan dan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi warga.
Kepala Puskesmas Cijaku, Susillo Supriyanto, mengatakan, awalnya pasien datang pada Jumat (21/1/2022) sekitar pukul 10.30.
TIdak lama berselang, pasien dengan keluhan yang sama, terus berdatangan ke puskesmas.
"Rata-rata mengeluh muntah, diare, dan pusing," katanya kepada TribunBanten.com, Sabtu (22/1/2022).
Pihak puskesmas juga langsung melakukan tindakan rehidrasi dan pemberian obat-obatan oral.
Pasien terus bertambah dari 10 orang yang dirawat.
Pada Jumat sore, sekitar pukul 15.00 WIB, jumlah pasien bertambah dengan keluhan gejala yang sama.
Baca juga: Puluhan Murid SDN di Padang Keracunan Tak Lama Setelah Jajan Bakso Bakar
"Tim kami terus melakukan pelayanan terhadap pasien berdasarkan anamnes," ujar Supriyanto.
Berdasarkan data Puskesmas Cijaku, ada 28 pasien rawat jalan, 63 pasien rawat inap, serta yang terdeteksi di rumah penduduk ada lima orang.
"Jadi totalnya kurang lebih 96 orang. Yang masuk dan terdaftar serta sudah terinvetarisasi di Puskesmas Cijaku. Terdiri atas empat balita dan remaja atau dewasa ada 92 orang," ucapnya.
H Ade, seorang pasien, mengaku merasakan mual dan pusing Jumat pagi.
"Makannya udah lama. Cuma mulai kerasanya itu pagi. Itu juga awalnya kurang tahu dari mananya," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Kronologi 96 Warga Lebak Keracunan Nasi Kotak, Polisi Lakukan Penyelidikan dan Ambil Sampel Makanan dan berjudul 4 Balita Serta 92 Orang Dewasa dan Remaja Keracunan Setelah Makan Nasi Kotak di Lebak, Awalnya Mual