TRIBUNNEWS.COM, MUSI BANYUASIN - Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia yang sangat terdampak oleh pandemi ini.
Fakta ini mendorong perusahaan Marga Bara Jaya (MBJ) yang bergerak di bidang infrastruktur dan logistik, menginisiasi pemberian bantuan untuk mewujudkan Rumah Kemasan bagi UMKM, diantaranya di kawasan Batanghari Leko, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Rumah Kemasan akan memberikan pelatihan pengemasan bagi UMKM untuk membantu mereka tetap bertahan dan melakukan pengembangan produk-produknya.
Adi Wahyudi mengatakan keberadaan rumah kemasan diharapkan bisa meningkatkan geliat UMKM di daerah sekitarnya terutama di wilayah Kecamatan Batanghari Leko.
“Kami memberikan bantuan beberapa peralatan pendukung seperti printer, mesin segel plastik dan mesin laminating agar Rumah Kemasan bisa segera beroperasi untuk melakukan pelatihan pembuatan kemasan produk agar lebih menarik,” katanya.
Baca juga: Pemuda Musi Rawas Jadi Tersangka Kasus Pencabulan di Bengkulu, Korbannya Bocah Berumur 10 Tahun
Adi mengatakan bahwa Rumah Kemasan ini nantinya bisa menjadi salah satu pusat pelatihan dan sebagai wadah bagi para UMKM untuk saling bertukar ilmu dalam pemasaran produk-produk untuk meningkatkan daya jual.
Dan upaya ini dilakukan MBJ sebagai wujud pihak swasta dalam mendukung program pemerintah untuk kembali menggerakkan roda perekonomian skala mikro dan menengah yang sempat luluh lantah karena pandemi serta memberi sumbangsih agar program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berhasil.
Data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Musi Bayuasin mencatat hingga akhir tahun 2020 ada lebih dari 40 ribu industri kecil menengah (IKM) di wilayahnya dan mengalami penyusutan akibat pandemi.
Dan pendataan ulang yang dilakukan Disdagperin di awal pandemi tercatat hanya 2.000 industri kecil menengah (IKM) yang masih aktif dari 122 sentra IKM.
Camat Batanghari Leko, Yuliarto menjelaskan bahwa produk-produk industri rumah tangga di wilayahnya banyak, bagus, unik dan tidak kalah saing dengan daerah lain.
“Namun terkendala dengan kemasannya yang masih sederhana,” kata dia.
Yuliarto menjelaskan dengan adanya kemasan yang unik dan menarik tentu menambah daya tarik konsumen untuk membeli.
Pelatihan pengemasan produk ini rencananya akan menjangkau 16 desa yang ada di Kecamatan Batanghari Leko.
Setiap desa nantinya akan dibantu untuk mendesain dan mencetak kemasan produk-produk mereka. Beberapa produk yang dihasilkan di Batanghari Leko, yaitu kain jumputan dengan pewarna alami (seperti getah gambir, kunyit), kerajinan dari akar kayu yang dibuat menjadi peralatan rumah tangga (seperti cangkir, piring), kerajinan dari tali kur yang dijadikan tirai, tas dan hiasan dinding, serta minuman herbal. (Tribun Sumsel/Siemen Martin)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Raup Cuan Ditengah Pandemi Ala Rumah Kemasan Dorong Kembangkan UMKM