Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Provinsi Sulawesi Tengah kembali menggelar vaksinasi massal.
Dalam kegiatan ini, Binda Sulteng menggandeng sejumlah organisasi keagamaan dan masyarakat.
Binda Sulteng menyediakan sebanyak 13.000 dosis vaksin jenis Sinovac.
Baca juga: Cegah Penyebaran Omicron, Binda Jabar Gelar Vaksinasi Massal Sasar Masyarakat di Daerah Pesisir
Vaksinasi menyasar anak-anak dan lansia dalam rangka mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan komunal.
Selain itu, akselarasi vaksinasi Covid-19 juga dilakukan guna mencegah meluasnya varian Omicron.
"Dengan masuknya 13.000 dosis vaksin ini, dipastikan vaksinasi untuk anak khususnya usia 11 hingga 16 tahun serta lansia yang sebelumnya tidak terlaksana akibat tidak adanya stok," ujar Khaeruddin Saleh selaku Kabag Ops Binda Sulteng, Selasa (25/1/2022).
Lebih lanjut, Khaeruddin mengungkapkan, Binda Sulteng menunggu ketersediaan stok vaksin dari pusat.
Begitu tiba, vaksin langsung didistribusikan ke Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.
Baca juga: Binda Bali Gelar Vaksinasi Serentak Bagi Anak Usia 6-11 Tahun di Sejumlah Sekolah
Dia juga menjelaskan, capaian vaksinasi masyarakat Sulawesi Tengah dosis pertama sudah tinggi.
Namun, untuk dosis kedua masih di bawah target nasional.
"Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulteng, total akumulatif vaksinasi terhadap kelompok dewasa telah mencapai 78 persen dosis pertama dan 48 persen dosis kedua," kata Khaeruddin.
"Kemudian, pada data akumulatif vaksinasi dengan sasaran kelompok usia lanjut (lansia), Sulawesi Tengah masih juga dalam persentase tidak lebih dari 50 persen," sambung dia.
Sementara itu, Asmanur AR selaku Kepala Seksi Kefarmasian Provinsi Sulteng, mengapresiasi penyelenggaraan vaksinasi oleh Binda Sulteng.
Dia juga berharap, capaian herd immunity bisa segera terwujud.
"Terima kasih atas penyediaan stok vaksin dan gelaran vaksinasi ini. BIN sendiri melalui BIN Daerah Sulawesi Tengah, saat ini gencar membantu pemenuhan herd immunity dengan menggelar vaksinasi massal," ucap Asmanur.