TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan, pelaku bentrokan yang terjadi di tempat hiburan malam Double O di Sorong, Papua sudah teridentifikasi.
Hanya saja kata Ramadhan, pihaknya belum melakukan penangkapan terhadap pelaku yang dimaksud.
"Saat ini pelaku dalam kasus tersebut ya sudah teridentifikasi namun belum dilakukan penangkapan, masih diidentifikasi," kata Ramadhan saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Rabu (26/1/2022).
Belum ditangkapnya pelaku yang sudah teridentifikasi itu karena kata dia, saat ini tim penyidik termasuk dari jajaran Polda Papua masih melakukan pendalaman terhadap para pelaku.
Pendalaman itu juga dilakukan, untuk mengetahui terkait sumber api yang mengakibatkan gedung Double O tersebut terbakar.
"Kemudian untuk sumber api yang menyebabkan terjadinya kebakaran terhadap gedung tempat hiburan karaoke Double O saat ini masih dilakukan pendalaman dan penyelidikan," beber dia.
Baca juga: UPDATE Bentrokan di Sorong: Polisi Periksa 20 Saksi, Mayoritas Korban Adalah Pekerja dan Tim Band
Adapun dalam upaya pendalaman ini, pihaknya kata Ramadhan, melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi termasuk pengumpulan alat bukti untuk menguatkan dugaan awal teridentifikasinya para pelaku ini.
Dengan perkembangan penanganan kasus ini, Ramadhan meminta kepada masyarakat untuk sedianya lebih tenang, dan mempercayai para petugas kepolisian dalam mengusut tuntas perkara bentrokan tersebut.
"Tentu sekali lagi kami memgimbau masyarakat untuk tenang dan percayakan kepada Polri dalam menangani dan menuntaskan kasus ini," tukas Ramadhan.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan pihaknya masih mencari aktor intelektual penyebab pertikaian dua kelompok massa yang berujung pembakaran tempat karaoke Double O di Kota Sorong, Papua Barat pada Selasa (25/1/2022).
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan dan penyidikan untuk ungkap aktor intelektual dan pelaku-pelaku dari kedua kelompok tersebut," kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (25/1/2022).
Lebih lanjut, Dedi menuturkan Polda Papua Barat bersama Polres Sorong telah meredam bentrokan antara kedua kelompok itu. Polri pun masih mendalami penyebab bentrokan tersebut.
"Untuk Polda dan Polres Sorong mulai tadi malam sudah meredam kejadian bentrok antara 2 kelompok. Masih didalami dulu," tukas Dedi.
Sebagai informasi, belasan orang dikabarkan mati terbakar di tempat karaoke Double O saat terjadi kerusuhan dua keompok warga di Kota Sorong, Papua Barat pada Selasa (25/1/2022)
Dikutip dari Tribun Papua, selain menewaskan belasan orang, dua kendaraan dan tempat karaoke ludes terbakar. Tak hanya itu, satu orang lainnya ditemukan meninggal dengan luka tebasan senjata tajam.
Tempat karaoke itu diduga bakar salah satu kelompok massa yang bertikai. Sejumlah pengunjung dan pegawai tak sempat melarikan diri sehingga terjebak di tempat karaoke.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan setidaknya 18 orang meninggal dunia akibat pertikaian dua kelompok massa yang berujung pembakaran tempat karaoke Double O di Kota Sorong, Papua Barat pada Selasa (25/1/2022).
Dedi menerangkan 17 orang meninggal dunia karena terjebak di dalam tempat hiburan malam yang terbakar. Sementara itu, seorang lainnya meninggal karena bentrokan.
Baca juga: Update Bentrokan di Sorong: 18 Orang Meninggal, Kini Karyawan Double O Sorong Mengungsi
"17 orang terbakar di tempat hiburan Double0 dan 1 orang meninggal akibat penganiayaan," kata Dedi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (25/1/2022).
Adapun identitas korban mayoritasnya adalah pekerja di tempat karaoke Double O. Mereka ada yang berprofesi sebagai penari hingga vokalis.