News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Guru Besar Fisipol Unhas yang Juga Mantan Bupati Tana Toraja Prof TR Andi Lolo Meninggal Dunia

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru Besar Fisipol Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof TR Andi Lolo meninggal dunia, Senin (31/1/2022) pagi.

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Guru Besar Fisipol Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof TR Andi Lolo meninggal dunia, Senin (31/1/2022) pagi.

Kabar duka itu pertama kali disampaikan kolega Prof Tandi, AM Sallatu, di Group WhatsApp Forum Dosen dan Narasumber.

"Berita Duka, telah meninggal dunia dengan tenang Bpk Prof Dr TANDI ROMA ANDILOLO pada hari ini Senin 31 Januari 2022, jam 02.00."

"Semoga keluarga yg ditinggalkan diberikan penguatan dan penghiburan dlm menghadapi cobaan ini. Selamat Jalan Prof. Tandi, may Rest In Peace. Aamiin," demikian pesan yang disampaikan AM Sallatu di Group WhatsAppa Forum Dosen dan Narasumber pada pukul 06.51 wita, 31 Januari 2022.

Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo adalah Bupati Tana Toraja periode 1989-1995.

Prof Tandi Roma Andi Lolo merasakan perbedaan Toraja di eranya dengan Toraja sekarang.

"Kalau yang anda maksudkan Toraja dulu itu adalah masa di mana saya jadi bupati, jelas sekali ada perbedaan dalam hal penyelenggaraan pemerintahan daerah," kata Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo bercerita kepada TribunToraja.com, ketika menghadiri HUT Ke-60 Tana Toraja, 31 Agustus 2017 silam.

Baca juga: Alumni Unhas Makassar Berperan Mewarnai Pembangunan Ekonomi di Berbagai Jenjang Pengabdian

"Saya tidak bisa menilai mana yang maju, yang dulu atau sekarang, karena menurut saya lain koki lain masakan, masakan mana yang enak, tergantung pada cita rasa konsumen," ucap Prof Dr Tandi Roma Andi Lolo.

Menurut Guru Besar Unhas itu, pemerintahan daerah di eranya diatur UU nomor 5 tahun 1974 yang sifatnya sentralistis sedang sekarang diatur oleh UU nomor 22 tahun 1999 yang diperbaiki dengan UU nomor 32 tahun 2004 yang sifatnya desentralistis.

"Sentralisasi pemerintahan waktu itu cukup ketat, membeli mobil dinas saja atau mau keluar provinsi harus seizin gubernur. Di era saya, Kabupaten Tana Toraja masih satu tetapi sekarang sudah dimekarkan jadi dua kabupaten," ujar Prof Tandi.

AM Sallatu, salah satu kolega yang merasa sangat kehilangan Prof Tandi.

"Selamat Jalan Prof Tandi, hidupmu yang nyaris 80 tahun ini, Engkau telah mengukir banyak sejarah kehidupan. Bukan hanya keluargamu yang meratapi kepergianmu, melainkan kami semua, teman sejawatmu, murid-muridmu, dan banyak yang lain telah merasa kehilangan," tulis AM Sallatu dalam opini yang dikirim ke redaksi Tribun Timur, 31 Januari 2022, pagi.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Prof Tandi, Mantan Bupati Tana Toraja Dalam Kenangan Sahabat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini