TRIBUNNEWS.COM, PELALAWAN - Seorang pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau meninggal dunia, Sabtu (5/2/2022) sore.
Korban yang bekerja sebagai penumbang kayu akasia di areal PT Arara Abadi (AA) itu meninggal diduga akibat diserang Harimau Sumatera.
Ia adalah karyawan PT Cahaya Insan Sangsurya (CIS) yang merupakan perusahaan kontraktor PT AA.
Korban meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan saat bekerja menumbang kayu.
"Kejadiannya sekitar jam 16.30 WIB kemarin saat bekerja menyinso kayu akasia di Desa Pulau Muda berbatasan dengan Indragiri Hilir," kata seorang warga Teluk Meranti, Tony Bono kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (6/2/2022).
Tony menjelaskan, korban merupakan warga Selat Panjang yang berkerja di Desa Pulau Muda tepatnya di PT AA Distrik Simpang Kanan.
Korban merupakan karyawan PT CIS yang beroperasi sebagai pemanen akasia menggunakan chainsaw.
Berdasarkan informasi yang dirangkum, korban bersama rekan kerjanya berangkat bekerja pada Sabtu (5/2/2022) lalu.
Seperti biasanya mereka memanen kayu akasia di kebun HTI menggunakan chainsaw.
Biasanya mereka akan selesai bekerja dan kembali berkumpul pada pukul 16.00 WIB.
Setelah ditunggu-tunggu temannya, korban tidak kunjung pulang dari areal penambangannya sampai jam 16.30 WIB.
Rekan kerjanya kemudian berinisiatif menjemput korban ke lokasi pemanenan dan ternyata ia sudah meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan, bagian tubuhnya sudah terpisah.
Sedangkan kaki sebelah kiri juga terluka parah, paha hingga betis tinggal tulang. Sementara bagian tubuh lainnya masih utuh.
"Di sekitarnya ditemukan banyak jejak kaki harimau," kata tokoh pemuda Teluk Meranti ini.
Tony membenarkan jika Tempat Kejadian Perkara (TKP) merupakan habitat Harimau Sumatera.
Selama ini daerah itu dikenal sebagai perlintasan Si Belang dan warga sangat berhati-hati jika harus ke wilayah tersebut.
"Jenazah korban langsung dibawa ke klinik Arara Abadi Distrik Merawang," ujarnya.
Sementara itu Polres Pelalawan membenarkan meninggalnya seorang pekerja HTI akibat diserang harimau pada Sabtu (5/2/2022) sore.
Korban merupakan seorang penumbang kayu akasia dan diduga diserang harimau sumatera saat memanen hutan akasia menggunakan chainsaw di wilayah kerja PT Satria Perkasa Agung (SPA).
Lelaki itu merupakan karyawan PT CIS yang merupakan perusahaan kontraktor PTS SPA yang bergerak dalam pemanenan HTI.
Baca juga: Warga Laporkan Penemuan Jejak Kaki Harimau di Nagari Padang Limau Sundai, Solok Selatan
"Tempat Kejadian Perkara dugaan serangan harimau terhadap pekerja berada di Desa Simpang Gaung Kabupaten Indragiri Hilir. Jadi masuk wilayah Inhil," kata Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK melalui Kasubbag Humas AKP Edy Harianto kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (6/2/2022).
Edy Harianto menjelaskan, sekitar pukul 16.15 WIB tim patroli sekuriti PT SPA mendapatkan laporan dari pekerja PT CIS bernama Rasidin jika terjadi serangan harimau terhadap seorang tenaga kerja chainsaw.
Lokasi tepatnya berada di Blok K Petak 501 Distrik Simpan Kanan.
Tim sekuriti langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mendapati tubuh korban dalam kondisi mengenaskan diduga dimakan binatang buas.
Bagian kepala korban tinggal tengkorak.
"Jenazah korban dibawa ke klinik PT Arara Abadi Distrik Merawang dan dipersiapkan untuk dibawa ke kampung halamannya," ujar Edy Harianto.
Korban merupakan warga Bengkalis yang bekerja di perusahaan kontraktor di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan.
Sedangkan lokasi penyerangan harimau berada di wilayah Inhil.
Jejak Kaki Harimau di Agam
Sebelumnya di Sumatera Barat, masyarakat menemukan jejak kaki Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Jejak kaki diduga harimau tersebut ditemukan di perkebunan milik masyarakat di Nagari Padang Limau Sundai, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan.
Ali Musar, Wali Nagari Padang Limau Sundai membenarkan adanya penemuan jejak kaki diduga Harimau Sumatera.
"Iya benar, sudah banyak ditemukan jejaknya," kata Wali Nagari Padang Limau Sundai, Ali Musar.
Baca juga: Abah Dodo, Pria 75 Tahun Asal Garut Menghilang di Gunung Legok Pulus Usai Cerita Ditemui Harimau
Ia mengatakan, penemuan jejak ini pada Senin (31/1/2022) yang lalu.
"Ditemukan jejak kaki satwa ini sekitar pukul 13.00 WIB di areal perkebunan," ujarnya.
Ia menjelaskan, penemuan jejak kaki diduga harimau ini ditemukan sekitar 1,5 kilometer/KM dari pemukiman masyarakat.
"Tepatnya di Jorong Tanjung Durian," katanya.
Peristiwa ini sudah dilaporkan kepada petugas BKSDA Sumatera Barat.
"Sampai saat ini belum ada laporan adanya hewan ternak warga yang dimangsa," katanya.
Selain itu, masyarakat masih beraktivitas seperti biasa dan masih merasa aman.
Harimau Serang Sapi
Bulan lalu, seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) muncul di pemukiman warga masyarakat Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Kamis (6/1/2022) lalu.
Camat Palembayan, Sabirun mengatakan, Harimau Sumatera muncul dan menyerang sapi terjadi semenjak pertengahan bulan Desember 2021 silam.
"Harimau Sumatera menyerang sebanyak tiga sapi hingga mati di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar," kata Sabirun.
Dikatakannya, serangan Panthera tigris sumatrae atau Harimau Sumatera di wilayah Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumbar itu sebatas menyerang, tetapi tidak memakan ternak sapi ini.
"Sebelumnya telah dilakukan pengusiran juga oleh petugas BKSDA, tapi datang lagi," kata Sabirun.
Sampai saat ini, kata dia petugas BKSDA Sumbar sedang melakukan penanganan di lokasi kejadian.
"Terakhir-terakhir ini tidak ada muncul lagi. Harimau ini muncul pada malam hari dan pada siang hari tidak ada," kata Sabirun.
Sampai sejauh ini lanjutnya, kemunculan harimau pada malam hari, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu.
Selain itu, hewan ternak masyarakat juga sudah dimasukkan ke dalam kandang pada saat sore hari.
"Namun, masyarakat merasa khawatir juga dan pada malam hari tidak berani keluar rumah," kata Sabirun.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Tanjung)(TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul BREAKING NEWS: Seorang Pekerja HTI di Pelalawan Tewas Diduga Diserang Harimau Saat Bekerja dan artikel berjudul Polisi Benarkan Pekerja HTI di Pelalawan Diserang Harimau Sumatera, Lokasi Kejadian Wilayah Inhil