TRIBUNNEWS.COM, SERGAI - Warga Serdang Bedagai Sumatera Utara berburu minyak goreng hingga ke luar daerah. Harga minyak goreng memang belum merata di seluruh tempat.
Seorang ibu rumah tangga bernama Sri (29) warga Kecamatan Teluk Mengkudu, Sergai, mengatakan, kelangkaan minyak goreng curah dan kemasan sudah terjadi selama seminggu ini.
Jika pun ada, Sri menuturkan, harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng tidak sesuai yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
"Memang langka sulit didapat, bahkan kami nyari ke luar daerah, karena minyak goreng merupakan kebutuhan rumah tangga. Jika ada pun yang jual tapi mahal, tidak sesuai yang seperti sudah ditetapkan oleh pemerintah," ujar Sri, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Cek Ketersediaan, Bupati Blora Jateng Datangi Gudang Minyak Goreng Jepon
Sementara itu, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng.
Agar masyarakat dapat menikmati komoditas pangan pokok tersebut dengan harga yang murah.
Hal itu sesuai dalam Peraturan Menteri Perdagangan No 6 Tahun 2022, HET minyak goreng diatur dengan rincian minyak goreng curah sebesar Rp11.500 per liter, kemasan sederhana sebesar Rp13.500 per liter, dan kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter.
Kebijakan HET ini mulai berlaku sejak 1 Februari 2022 dan sekaligus mencabut Permendag Nomor 3 Tahun 2022.
Hal senada juga diungkapkan oleh warga bernama E Br Barus (38) yang bertempat tinggal di Kecamatan Sei Rampah, Sergai.
"Minyak goreng ini langka dan jika ada juga mahal. Dari warung di pelosok hingga toko swalayan juga tidak ada stok barang padahal pemerintah sudah menurunkan harga minyak goreng," ujar E Br Barus.
Baca juga: Stok Minyak Goreng di Warung-warung di Musi Rawas Utara Sumsel Banyak, Tapi Harga Mahal
"Walaupun harga murah tapi stok barang sulit didapat, jadi masyarakat harus bagaimana. Apalagi ditengah pandemi Covid-19 ekonomi pun masih sulit," sambungnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sergai, Roy Christian Paul Sitorus, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Endang mengatakan, kelangkaan minyak goreng ini bukan saja terjadi di Kabupaten Serdangbedagai namun di kabupaten/kota lainnya.
"Saat ini kami sedang melakukan pengawasan dan meninjau sejumlah lokasi serta sudah kami rapatkan. Insyaallah Pemkab Sergai akan mengadakan pasar murah namun waktu belum ditentukan," tutup Endang. (Muhammad Anil Rasyid)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Warga Serdang Bedagai Berburu Minyak Goreng hingga ke Luar Kota, Harga Belum Merta