Mengenai permintaan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan, Ganjar mengatakan akan membicarakannya secara teknis.
Baca juga: Polisi Dinilai Abaikan Peraturan Kapolri Saat Terjadi Insiden Pengukuran Lahan Warga di Desa Wadas
Baca juga: YLBHI Sebut Ada Upaya Pelambatan Penyebaran Informasi Saat Terjadi Penyerbuan Polisi di Desa Wadas
“Evaluasi teknis akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," tutupnya.
Sebelumnya, Ganjar juga mendatangi langsung Desa Wadas pada Rabu (9/2/2022), sehari setelah konflik terjadi.
Dalam kunjungannya itu, Ganjar berpesan agar warga tetap rukun, meski ada yang pro dan kontra terhadap proyek pembangunan Bendungan Bener.
Ia memastikan pihaknya akan kembali mengajak berkomunikasi pihak yang belum setuju.
"Yang penting rukun ya. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju, tidak apa-apa. Yang penting rukun," kata Ganjar, dilansir Tribunnews.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
20 Latihan Soal IPAS Kelas 4 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka serta Kunci Jawaban, Perubahan Bentuk Energi
"Kenapa? agar persaudaraanya nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati, saling menghargai."
"Nanti yang belum setuju, kita ajak ngobrol lagi," tambahnya.
Lewat kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan permintaan maaf terkait konflik yang terjadi.
"Sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf karena kejadian kemarin," ungkap Ganjar.
"Memang masih ada warga yang tidak setuju dengan pengambilan quarry untuk Bendungan Bener."
"Nanti kita ajak ngobrol semuanya, bersama Komnas HAM juga ya," jelasnya.
Baca juga: Komnas HAM Ungkap Fakta Adanya Kekerasan Aparat Saat Pengamanan Pengukuran Lahan Warga Desa Wadas
Baca juga: Warga Desa Wadas Tolak Pertambangan Sejak 2013, YLBHI: Khawatir Kerusakan Alam
Akar Konflik di Desa Wadas
Bendungan Bener menjadi akar permasalahan yang terjadi di Desa Wadas.