TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 10 orang dilaporkan tewas terseret ombak di Pantai Payangan Jember, Jawa Timur pada Minggu (13/2/2022).
Mereka merupakan rombongan dari Padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang terseret ombak.
Saat itu, mereka diketahui tengah menggelar ritual khusus di kawasan pantai.
Dalam tayangan Kompas TV, jurnalis yang berada di lokasi menjelaskan kronologi kejadiannya.
Kejadian bermula ketika rombongan yang terdiri dari 24 orang ini datang ke Pantai Payangan sekira pukul 23.00 WIB.
Mereka dilaporkan hendak melakukan ritual yang sering digelar di Pantai Payangan.
Dalam beberapa hari terakhir, ombak di pantai tersebut sedang tinggi.
Bahkan, BPBD Jember sudah mengimbau agar wisatawan dan warga setempat menjauhi area pantai.
Namun, rombongan tersebut datang tanpa melakukan konfirmasi kepada petugas pantai.
Kemudian, mereka langsung menggelar ritual.
"Keberadaan rombongan tidak diketahui karena masuk tidak memberitahuan kepada petugas yang di Pantai Payangan."
"Mereka datang langsung melakukan ritual dan pada saat itu ombak cukup tinggi," ujar jurnalis Kompas TV di lokasi, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (13/2/2022).
Buntut dari kejadian, 15 dari 24 orang dilaporkan terseret ombak pantai.
Dari 15 orang tersebut, 3 orang dilaporkan selamat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Wisata Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan Jember, 10 Orang Tewas
Sementara, 10 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 1 orang lainnya masih dalam pencarian.
Saat ini, jenazah 10 orang yang meninggal dunia tengah dievakuasi di Puskesmas Kecamatan Ambulu.
Di sisi lain, menurut Kapolsek Ambulu AKP Makruf, petugas pantai sudah memperingatkan warga agar tidak melakukan kegiatan di sekitar pantai.
Hal ini dikarenakan ombak pantai sedang tinggi.
"Namun rombongan itu tetap ke pantai untuk ritual,” kata Kapolsek Ambulu AKP Makruf pada Kompas.com via telpon, Minggu (13/2/2022).
Baca juga: UPDATE Ritual Berujung Maut di Jember: 24 Orang Terseret Ombak, 10 Dilaporkan Meninggal Dunia
Imbauan tak diindahkan dan hingga Minggu tengah malam sekitar pukul 00.25 WIB, 23 orang yang mengikuti ritual tersebut terseret ombak.
Akhirnya, warga meminta bantuan pihak kepolisian untuk menyelematkan.
Petugas kepolisian juga berkoordinasi dengan tim SAR hingga TNI untuk membantu korban.
Hingga kini, mereka masih melakukan pencarian untuk menemukan 1 korban yang masih hilang.
(Tribunnews.com/Maliana, Kontributor Jember, Bagus Supriadi)