News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penganiayaan Anak

Ibu Paksa Anak Kandungnya Jadi Juru Parkir, Kalau Tidak Nurut Disiksa Hingga Penuh Luka diTubuhnya

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan.

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Tubuh bocah berusia 11 tahun berinisial R penuh sayatan benda tajam. Penderitaan bocah asal Telukbetung, Bandar Lampung, itu akhirnya terungkap, Jumat (18/2).

R mengalami luka cukup parah akibat goresan silet dan pisau dapur. Akibatnya, tangan bocah malang tersebut terkelupas.

Bocah malang tersebut dibawa ke RSUD dr. A Dadi Tjokrodipi, Bandar Lampung untuk melakukan visum, pada Jumat (18/2) kemarin.

Dari situ, penelusuran siapa orang yang menyayat bocah itu dilakukan.

Ternyata, orang yang tega melakukan tindakan sadis kepada bocah berinisial R (11) yang tinggal di Kelurahan Gunung Mas, Telukbetung Selatan, tak lain adalah ibu kandungnya sendiri.

Bukan hanya tangan, pada bagian tubuh bocah itu pun juga terdapat luka bekas sayatan.

Saat dikonfirmasi, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bandar Lampung membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Ini laporannya sudah masuk ke UPT Dinas PPPA Bandar Lampung. Kondisi anak itu sendiri sudah diberikan pendampingan pertama," kata seorang pegawai UPT Dinas PPPA Bandar Lampung yang masih enggan untuk disebutkan namanya saat dikonfirmasi Tribun.

Baca juga: Wawancara Polwan Ahli Forensik: Jenazah Itu Bisa Berbicara

Penyebab Luka

Awalnya, bocah itu tutup mulut. Tapi R (11) akhirnya buka suara mengenai penyebab sayatan di beberapa bagian tubuhnya.

Dia membenarkan jika luka yang didapatkannya hasil dari perbuatan ibunya yang berinisial E.

Melalui petugas pendamping korban kekerasan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bandar Lampung, R mengatakan luka sayat itu diterimanya akibat penghasilan hariannya tak mencapai target.

Sang ibu menuntut R untuk membawa pulang uang tunai minimal Rp200 ribu rupiah dalam sehari.

Target uang itu dia dapatkan dengan kerja sebagai juru parkir di sebuah mini market dekat rumahnya, di Kelurahan Gunung Mas, Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

"Jadi hari ini, dia hanya bawa uang sekitar puluhan ribu saja. Saat pulang, ia langsung menerima perlakukan kekerasan dari sang ibu. Cukup parah memang, hingga membuat tangannya mengelupas," kata R, diwakili oleh petugas pendamping korban kekerasan anak.

Petugas pendamping itu mengatakan setelah mendapatkan luka atas perbuatan ibunya, R langsung menuju ke mini market itu kembali untuk mencari kekurangan uangnya.

Namun, karena tak kuat menahan sakit, bocah malang ini kemudian duduk termenung dan menangis sebelum kemudian ditemukan oleh warga setempat.

"Nah warga itu yang kemudian memberikan laporan ke Komnas PA Bandar Lampung dan Dinas PPPA Bandar Lampung," ungkap petugas pendamping. (Tribun Lampung/V Soma Ferrer)

Baca juga: Sedang Nyaman di Jerman, Habibie Dipanggil Soeharto dan Mendarat Saat Jakarta Membara (1)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini