TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022).
Pantauan Tribunnews.com di akun Twitter @infoBMKG, telah tejadi lima kali gempa di Pasaman Barat, Sumbar.
Terbaru, gempa susulan M 5,1 terjadi pada pukul 11.06 WIB dengan pusat terletak di 16 Km Pasaman Barat, Sumbar di titik koordinat 0.12 LU-99.98 BT dengan kedalaman 10 Km.
Baca juga: Gempa M 6,2 Guncang Sumatera Barat Hari Ini, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Kemudian gempa M 5,0 terjadi pada pukul 11.02 WIB dengan pusat terletak di 16 Km Pasaman Barat di titik koordinat 0.15 LU-99.97 BT dengan kedalaman 10 Km.
Kemudian pada pukul 10.42 WIB terjadi gempa M 4,3 dengan pusat gempa berada di darat 7 km Tenggara Talu-Pasaman Barat di titik koordinat 0.16 LU-100.00 BT.
Gempa M 4,3 dirasakan (MMI): III-IV Simpang Empat, II Padang.
Pada pukul 08.39 WIB terjadi gempa M 6,2 pusat gempa berada di darat 17 km Timur Laut Pasaman Barat di titik koordinat 0.15 LU - 99.98 BT.
Gempa M 6,2 dirasakan (MMI): II-III Gunungsitoli, II Nias Selatan.
Kemudian gempa M 5,2 terjadi pada pukul 08.35 WIB dengan pusat di 18 km Timur Laut Pasaman Barat Sumbar dengan kedalaman 10 Km.
Dari rentetan gempa, BMKG menyatakan tidak berpotensi tsunami.
Skala MMI Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
Baca juga: Hanya Berselang 4 Menit, Pasaman Barat Sumbar Kembali Diguncang Gempa, Magnitudo 6.2
Dampak Gempa
Dikutip dari TribunPadang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman belum bisa pastikan berapa bangunan yang terdampak.
"Untuk situasi pasca gempa di Kecamatan Lubuk Sikaping saat ini aman, tidak ada terdampak, yang agak terdampak di dua nagari di Kecamatan Tigo Nagari," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pasaman, Alim Bazar, Jumat.
Ia menjelaskan, Nagari Malampah dan Ladang Panjang yang agak terdampak oleh gempa tersebut.
"Saat ini kami belum bisa memastikan bangunan yang terdampak, kami saat ini sedang turun langsung untuk memastikan keadaan di lokasi tersebut," sebut Alim Bazar.
Diketahui gempa terjadi sekitar pukul 08.35 WIB dengan kekuatan 5.2 SR dan pukul 08.39 WIB berkekuatan 6.2 SR.
"Untuk gempa pertama tidak terlalu terasa, tetapi gempa kedua yang terasa dan cukup besar," tuturnya.
Kata Alim Bazar, saat gempa terjadi sempat terjadi kepanikan di beberapa tempat pelayanan publik.
"Di RSUD Lubuk Sikaping, pasien sempat dibawa keluar negeri umah sakit," bebernya.
Ia menambahkan, untuk sekarang personel dari BPBD Pasaman sedang turun langsung kelapangan, dan akan memberikan update situasi pasca gempa kedepannya.
Kaca rumah dinas Bupati Pasaman Barat pecah
Kembali dikutip dari TribunPadang, Gempa bumi yang menguncang Pasaman Barat, Jumat (25/2/2022) pagi membuat kaca rumah dinas Bupati Pasaman Barat pecah.
Mantan Camat Kinali, Bakaruddin, kepada TribunPadang mengaku merasakan gempa yang cukup kuat.
"Iya dirasakan gempanya, kalau di sini kekuatannya lumayanlah," kata Bakaruddin yang kini menjabat Plt Kepala Dinas Perhubungan Pasaman Barat, Bakaruddin.
Ia mengatakan akibat gempa bumi ini ada kerusakan di rumah dinas Bupati Pasaman Barat.
"Kami tadi kebetulan sedang ada kegiatan di Rumah Bupati. Jadi berhamburan keluar semuanya, banyak kaca yang pecah," katanya.
Ia mengatakan, tadi langsung meninggalkan lokasi untuk melihat anaknya di sekolah.
(Tribunnews.com/Fajar)(TribunPadang.com/Rezi Azwar/Muhammad Hafiz Ibnu Marsal)