Saat ini, jejeran tenda darurat sudah terpasang, dan diisi sekitar 10 warga.
"Satu tenda diisi keluarga besar, kalo hujan deras, kita tidur di luar," tuturnya.
Ia melanjutkan, saat ini warga membutuhkan makanaan, MCK darurat, dan air bersih.
"Makanan tidak ada, kami ingin air bersih, dan kamar mandi," pintanya.
4. Pemkot Serang tetapkan status tanggap darurat
Merespons banjir yang terjadi, Pemkot Serang menetapkan status tanggap darurat banjir pada 1-5 Maret 2022.
Keputusan itu diambil dalam rapat yang dilakukan Wali Kota Serang, Syafrudin, dan pihak terkait di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Selasa (1/3/2022).
Menurut Syafrudin, ada 43 titik di Kota Serang terendam banjir.
Baca juga: Ratusan Rumah Terendam Banjir di Serang: Warga Mengungsi di Masjid, Butuh Makanan dan Minuman
Dengan status tanggap darurat, Pemkot Serang harus mengeluarkan biaya tidak terduga (BTT) untuk penanganan bencana alam.
"Baik untuk korban banjir maupun sejumlah rumah yang rusak ringan, sedang, dan berat. Harus mendapatkan bantuan," ujarnya kepada awak media saat di Kantor Diskominfo Kota Serang, Selasa, dikutip dari TribunBanten.
Pemkot Serang akan mendirikan posko di beberapa tempat, yaitu di Kecamatan Serang, Kasemen, Walantaka, dan Taktakan.
Adapun posko induk berada di Gedung Juang, Kota Serang.
"Mudah-mudahan masyarakat sehat semua. Jika ada hal hal yang kurang, segera datang ke Gedung Juang," kata dia.
Korban terdampak banjir di Kota Serang bisa mendatangi Gedung Juang untuk meminta apa yang dibutuhkan.