TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta banjir di Kota Serang, Banten.
Diketahui, sejumlah wilayah di Serang diterjang banjir, Selasa (1/3/2022).
Banjir di Serang ini dipicu oleh hujan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Serang sejak Senin (28/2/2022) malam.
Dihimpun Tribunnews.com, Rabu (2/3/2022), berikut ini fakta-fakta banjir di Serang:
1. Banjir terjadi di 43 titik wilayah Kota Serang
Wali Kota Serang, Syafrudin mengatakan banjir terjadi di 43 titik.
Banjir tersebut menyebabkan sekira 1.500 rumah atau 1.500 KK terendam air.
Akibatnya ribuan orang harus tinggal di tempat pengungsian.
"Kurang lebih ada sekitar 3.500 orang tinggal atau tidurnya ngungsi sementara," ujarnya kepada awak media saat di Kantor Diskominfo Kota Serang, Selasa (1/3/2022), dikutip dari TribunBanten.
Baca juga: POPULER REGIONAL: Banjir Terjang Serang Banten | Polisi Berpangkat AKBP Diduga Rudapaksa Siswi SMP
Syafrudin menjelaskan, dari 3.500 warga yang mengungsi, sebanyak 20 persen sudah pulang ke rumahnya masing-masing.
Sedangkan 80 persen lainnya masih berada di tempat pengungsian.
Mulai dari Madrasah, sekolah, hingga beberapa tempat penampungan lainnya yang telah disediakan oleh Pemkot Serang.
2. Lima orang meninggal dunia
Masih berdasarkan keterangan Wali Kota Serang Syafrudin sebagaimana diberitakan TribunBanten, berdasar data yang diterima, sebanyak lima orang meninggal akibat banjir yang terjadi.
Mereka ada yang hanyut, tersetrum listrik dan tertimpa longsoran.
"Dari 43 titik ini ada 5 orang yang meninggal," ungkapnya kepada awak media saat di Kantor Diskominfo Kota Serang, Selasa (1/3/2022).
"Tiga orang hanyut anak-anak, satu orang kesetrum sudah dewasa, dan satu orang terkena longsor," sambungnya.
3. Sejumlah warga mengungsi di tenda darurat
Terdampak banjir, 66 Kepala Keluarga (KK) dari Komplek Masjid Banten, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang membuat tenda darurat sementara dari terpal, Selasa (1/3/2022).
Diberitakan TribunBanten, warga mendirikan tenda di atas benteng reruntuhan Keraton Surosowan.
Berdasarkan informasi dari Ketua RT 03/011 Komplek Masjid Agung Banten, Haerudin, ada 125 warga dari 65 KK mendirikan tenda darurat.
Menurut Haerudin, bencana banjir kali ini lebih besar, tidak seperti biasanya.
Ketinggian banjir bervariasi, dari mulai setengah sampai satu meter.
Baca juga: BNPB: Banjir di Dua Kelurahan Serang Banten Mulai Surut
Sementara, di komplek Masjid Agung Banten, ketinggian banjir sekitar 70 cm.
Banjir terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, berasal dari luapan kali Cibanten dan jebolnya tanggul di Kenari.
"Banjir dari luapan kali Cibanten, bendungan jebol di Kenari, banjir terjadi tahun ini saja," ujarnya saat ditemui di lokasi oleh TribunBanten.com, Selasa (1/3/2022).
Haerudin meminta pada aparat, untuk memberikan fasilitas berupa tenda.
"Kami minta ke aparat agar difasilitasi tenda, karena ini terbatas, kita buat tenda darurat dari terepal yang dibawa dari rumah," paparnya.
Saat ini, jejeran tenda darurat sudah terpasang, dan diisi sekitar 10 warga.
"Satu tenda diisi keluarga besar, kalo hujan deras, kita tidur di luar," tuturnya.
Ia melanjutkan, saat ini warga membutuhkan makanaan, MCK darurat, dan air bersih.
"Makanan tidak ada, kami ingin air bersih, dan kamar mandi," pintanya.
4. Pemkot Serang tetapkan status tanggap darurat
Merespons banjir yang terjadi, Pemkot Serang menetapkan status tanggap darurat banjir pada 1-5 Maret 2022.
Keputusan itu diambil dalam rapat yang dilakukan Wali Kota Serang, Syafrudin, dan pihak terkait di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Selasa (1/3/2022).
Menurut Syafrudin, ada 43 titik di Kota Serang terendam banjir.
Baca juga: Ratusan Rumah Terendam Banjir di Serang: Warga Mengungsi di Masjid, Butuh Makanan dan Minuman
Dengan status tanggap darurat, Pemkot Serang harus mengeluarkan biaya tidak terduga (BTT) untuk penanganan bencana alam.
"Baik untuk korban banjir maupun sejumlah rumah yang rusak ringan, sedang, dan berat. Harus mendapatkan bantuan," ujarnya kepada awak media saat di Kantor Diskominfo Kota Serang, Selasa, dikutip dari TribunBanten.
Pemkot Serang akan mendirikan posko di beberapa tempat, yaitu di Kecamatan Serang, Kasemen, Walantaka, dan Taktakan.
Adapun posko induk berada di Gedung Juang, Kota Serang.
"Mudah-mudahan masyarakat sehat semua. Jika ada hal hal yang kurang, segera datang ke Gedung Juang," kata dia.
Korban terdampak banjir di Kota Serang bisa mendatangi Gedung Juang untuk meminta apa yang dibutuhkan.
"Supaya cepat. Jangan menunggu bantuan tapi masyarakat bisa datang langsung ke Gedung Juang," ucapnya.
Baca juga: 50 Rumah Terdampak Banjir di Kabupaten Pandeglang Banten
Selain posko, Pemkot Serang akan membuat dapur umum dan untuk penanganan kesehatan di masing-masing kecamatan.
"Kemudian bantuan makanan siap saji dari semua kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Kalau tidak salah malam ini 3.200 nasi bungkus. Itu untuk semua masyarakat yang terkena dampak, sudah kami bagikan," katanya.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunBanten/Ahmad Tajudin/Mildaniati)