Pemeriksaan itu berlangsung di rumah paman IS, yang berlokasi di Kecamatan Makassar, Kota Makassar.
Pantauan Tribun-Timur.com di lokasi pukul 13.06 Wita, penyidik hadir dengan mengenakan kemeja putih.
Terdapat lima penyidik yang dikabarkan dari Krimum Polda Sulsel.
Mereka terdiri dari empat polisi pria dan seorang polisi wanita.
Informasi diperoleh, pemeriksaan dilakukan untuk menggali keterangan IS ihwal peristiwa yang dialami.
"Tadi sebelum lohor nah datang," kata Paman IS, AK, saat dihampiri.
Kemensos Beri Pendampingan untuk Korban
Kementerian Sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Gau Mabaji Kabupaten Gowa, Sulsel mulai mendampingi IS, siswi SMP yang diduga dijadikan budak seks oleh AKBP M.
Selain memastikan kebutuhan korban terpenuhi, Balai Rehabilitasi Sosial Gau Mabaji juga berupaya mengembalikan kondisi psikolog IS yang hingga saat ini belum stabil.
"Kami diperintah langsung oleh Kementerian Sosial melalui Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan untuk memberikan pendampingan terhadap korban yang dalam hal ini masih berusia 13 tahun."
"Dan hal utama yang kami lakukan adalah bagaimana menghilangkan luka traumatik yang diderita oleh korban," kata Pelaksana tugas Direktur Balai Rehabilitasi Sosial Gau Mabaji, Subhan Arif, kepada Kompas.com, Rabu (2/3/20222).
Menurutnya, orang tua korban sudah menyetujui pendampingan untuk anaknya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun-Timur.com/Muslimin Emba/Sayyid Zulfadli Saleh Wahab, Kompas.com/Hendra Cipto/Abdul Haq)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Tujuan AKBP M Beli Rumah di Gowa Padahal Sudah Punya di Makassar, Digunakan Hanya Untuk Ini