TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Hasil uji laboratorium terhadap sampel sapi yang diduga terserang penyakit langka LSD di Indragiri Hulu (Inhu) sudah keluar.
Sebelumnya tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau mengirimkan sampel sapi yang diduga kuat terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) ke laboratorium yang ada di Bogor.
Pada saat turun ke Inhu, tim melakukan pengambilan sampel darah sapi diduga terkena LSD tersebut untuk diteliti di laboratorium di Bogor.
Saat ini, hasil pemeriksaan tersebut juga sudah keluar.
"Hasil pemeriksaannya sudah keluar, karena itu akan segera kami bahas bersama tim yang ada. Apa tindak lanjut yang akan dilakukan, nanti kami informasikan," kata Kepala Dinas PKH Riau, Herman, Rabu (9/3/202).
Baca juga: Gudang Minyak Goreng Curah di Mamuju Disegel Polisi Karena Jualan di Atas Harga Eceran Tertinggi
Baca juga: Warga Temukan Bayi Dalam Karung di Bulukumba, Diduga Baru Dilahirkan dan Ada Bekas Cakar di Dada
Setelah hasil lab keluar, tim segera membahas hasil pemeriksaan menangani penyakit LSD pada sapi yang telah ditemukan di Kabupaten Indragiri Hulu.
Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh pihak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan).
Herman mengatakan, setelah adanya sapi di Inhu yang diduga terkena penyakit LSD.
Tim dari Dinas PKH Riau bersama tim dari Ditjen PKH Kementan langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
"Beberapa waktu lalu, tim dari Dinas PKH Riau dan Ditjen PKH Kementan sudah meninjau langsung sapi-sapi di Inhu tersebut," katanya.
Baca juga: Ancam Beri Nilai Jelek, Oknum Guru di Purbalingga Rudapaksa 7 Siswinya Sejak 2013
Baca juga: Pencarian Dibantu Lampu Sorot Damkar, Guru yang Hilang saat Mancing di Bangkalan Akhirnya Ditemukan
Sementara itu, Dirjen PKH Kementan Nasrullah menyampaikan, pihaknya siap mengerahkan sumber daya untuk menangani penyakit LSD pada sapi yang telah ditemukan di Provinsi Riau.
LSD pada sapi ini sebelumnya juga terjadi di beberapa negara di Asia termasuk di Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja.
"Untuk penanganan LSD di Riau, kita akan kerahkan dokter hewan dan paramedik staf Kementan di Riau untuk membantu melakukan vaksinasi," katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya meminta kepada semua peternak dan juga dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan.
Baik di kabupaten maupun provinsi agar melakukan pembatasan lalu lintas ternak untuk pencegahan penyebarluasan penyakit LSD ini.
Seperti diketahui, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau telah menurunkan tim dokter hewan menindaklanjuti adanya laporan 18 ekor sapi di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau terkena penyakit langka.
Selain diperiksa, tim juga mengambil sampel darah sapi yang terkena penyakit tersebut.
Kemudian, sampel darah itu dikirim ke Balai Penelitian Hewan Bukittinggi dan Bogor.
Selain mengirim sampel, Dinas PKH Riau juga sudah melaporkan temuan dugaan penyakit langkah itu ke Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian di Jakarta melalui Sistem Informasi Kesehatan Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (SIKHNAS).
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Sejumlah Sapi di Inhu Idap Penyakit Langka LSD, Dinas PKH Riau Siap Ambil Langkah,