News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER REGIONAL: Keluarga Indra Kenz di Mata Tetangga | Tangisan Keluarga Korban Penembakan KKB

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Afiliator Binomo, Indra Kesuma atau kerap disapa Indra Kenz

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.

Rangkuman berita dimulai sosok keluarga Crazy Rich Medan, Indra Kenz diungkap oleh tetangga.

Menurut tetangga, keluarga Indra Kenz tak pernah bertegur sapa dengan warga sekitar.

Kemudian sejumlah fakta baru terungkap di balik kasus tabrak lari dua sejoli di Nagreg.

Terungkap Kolonel Priyanto, menolak saran anak buahnya untuk membawa Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) ke Puskesmas.

Baca juga: POPULER Internasional: Zelensky Enggan Terima 4 Tuntutan Rusia | Listrik di PLTN Chernobyl Terputus

Terakhir, tangisan keluarga korban penembakan KKB pecah saat jenazah datang di rumah duka.

Seorang korban bernama Renal Tagasye Tentua tiba di Kota Ambon, Rabu (9/3/22022).

Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer regional dari sejumlah daerah di Indonesia:

1. Sosok Keluarga Indra Kenz di Mata Tetangga, Tak Pernah Bertegur Sapa dengan Warga

Sosok keluarga Crazy Rich Medan, Indra Kenz diungkap oleh tetangga.

Menurut tetangga, keluarga Indra Kenz tak pernah bertegur sapa dengan warga sekitar.

Diketahui, Indra Kenz saat ini tengah terjerat kasus hukum atas dugaan penipuan berkedok aplikasi trading ilegal Binomo.

Buntut dari kasus itu, sejumlah aset milik Indra Kenz disita polisi.

Warga yang tinggal di sekitar rumah Indra Kesuma alias Indra Kenz di Komplek Cemara Asri mengungkap sosok keluarga Crazy Rich Medan.

Hal itu disampaikan Linda (nama samaran) kepada Tribun-medan.com, Rabu (9/3/2022).

Ada pun Linda dijumpai saat berada di sekitar rumah Indra Kenz senilai Rp 5 miliar.

Rumah Rp 5 miliar itu diketahui sempat di posting Indra Kenz di akun YouTubenya.

Indra Kenz menjelaskan di akunnya itu, rumah Rp 5 miliar tersebut akan diberikan untuk orangtuanya.

Linda menyampaikan bahwa keluarga Indra jarang menetap di rumah tersebut.

Baca selengkapnya.

2. Tolak Saran Anak Buah, Kolonel Priyanto Pilih Buang Jasad Sejoli di Sungai Padahal Handi Masih Hidup

Kolonel Priyanto saat menjalani sidang dakwaan di Pengadilan Tinggi Militer II Jakarta, Selasa (8/3/2022) (kiri). Priyanto saat memasukkan jasad Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) ke dalam mobil Izusu Panther yang dikendarainya (kanan). (TribunJakarta.com Bima Putra/Instagram @infojawabarat)

Pelaku tabrak lari dua sejoli di Nagreg, Jawa Barat, Kolonel Priyanto, menolak saran anak buahnya untuk membawa Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) ke Puskesmas.

Saran tersebut diberikan Kopda Andreas Dwi Atmoko lantaran merasa kasihan pada orang tua Handi dan Salsa yang mungkin kebingungan mencari anaknya.

"Saksi dua berkata 'kasihan Bapak, itu anak orang. Pasti dicari orang tuanya, mending kita balik ke Puskesmas yang ada di pinggir jalan tadi'," ucap Oditur Militer Tinggi II Jakarta, Kolonel Sus Wirdel Boy, membacakan naskah kronologi, Selasa (8/3/2022), dalam sidang dakwaan di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, dikutip dari TribunJakarta.com.

Meski saran tersebut ditolak Kolonel Priyanto, Kopda Andreas dan Koptu Ahmad Sholeh mengaku mereka tak ingin mendapatkan masalah.

Keduanya pun mencoba meyakinkan Kolonel Priyanto agar tak membuang Handi dan Salsa.

Tetapi, Kolonel Priyanto tetap memerintahkan keduanya membuang jasad Handi dan Salsa.

"Kemudian dijawab terdakwa (Priyanto) 'Ikuti perintah saya, kita lanjut saja'."

"'Kamu jangan cengeng. Nanti kita buang saja mayatnya ke Sungai setelah sampai di Jawa Tengah'," ujar Wirdel menirukan.

Ucapan itu lantas membuat Koptu Ahmad dan Kopda Andreas terdiam.

Mereka pun membantu Kolonel Priyanto membuang dua sejoli itu ke aliran Sungai Serayu di Jawa Tengah.

Baca selengkapnya.

3. Tangis Keluarga di Ambon Pecah Ketika Jenazah Korban Penyerangan KKB Tiba

Polisi dan petugas medis menerima jenazah seorang pekerja telekomunikasi, satu dari delapan orang karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) yang dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua saat mereka memperbaiki menara telekomunikasi di daerah terpencil di Papua, di Beoga, Kabupaten Puncak, di Kota Timika, Papua, Senin (7/3/2022). AFP/SEVIANTO PAKIDING (AFP/SEVIANTO PAKIDING)

Isak tangis mengiringi kedatangan jenazah Renal Tagasye Tentua yang tiba di Kota Ambon, Rabu (9/3/22022).

Renal adalah pekerja PT Palapa Timur Telematika yang tewas diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Jenazah tiba di Bandara Internasional Pattimura Ambon dengan menggunakan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-880 dari Bandara Sultan Hasanudin Makassar, pada pukul 06.32 WIT.

Penjemputan jenazah dilakukan Kapolsek kawasan Bandara Pattimura Ambon, Iptu Jantje Serhalawan, pihak Angkasa Pura, dan sejumlah keluarga almarhum.

“Jenazah almarhum tiba di Terminal Cargo Bandara Pattimura Ambon pukul 06.42 WIT dan langsung disambut keluarga,” kata Jantje kepada Kompas.com, Rabu.

Tangis keluarga pun pecah saat peti jenazah tiba di lokasi.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Berita lain terkait berita populer hari ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini