TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil ustaz Firanda Andirja Abidin yang ditolak kehadirannya di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Penolakan atas kehadiran Firanda dikatakan oleh Ketua Nahdatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo, Andi Hasbi Gani.
Andi mengungkapkan rekam jejak Firanda sebagai penceramah sangat bertolak belakang dengan tradisi dan cara pandang masyarakat Kabupaten Wajo yang dikenal sebagai kota santri.
“Sementara ini kita melakukan penguatan-penguatan moderasi beragama, satu diantaranya adalah Islam mengakomodasi tradisi dan budaya-budaya lokal sepanjang tradisi atau budaya itu tidak bertentangan dengan aqidah sehingga yang kita butuhkan adalah penceramah yang memiliki pandangan moderat,” ujarnya dikutip dari Tribun Wajo.
Selain itu, kata Andi, jika Firanda datang ke Wajo dengan membawa materi ceramah yang kerap tidak menerima pendapat dari ormas lain itu akan memicu perselisihan.
“Kondisi Wajo sudah sangat harmoni dengan saling menerima perbedaan pandangan-pandangan. Itu yang kita khawatirkan, jangan sampai arah ceramahnya menyinggung masalah seperti itu,” ujarnya.
Andi juga menambahkan Firanda kerap mengisi ceramah dengan muatan menolak mentah-mentah dan mempersalahkan amaliah yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Wajo.
Selain NU Kabupaten Wajo, penolakan juga dilakukan oleh Ikatan Keluarga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Wajo.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua IKA PMII Kabupaten Wajo, Sumardi Arifin.
Dirinya berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo membatalkan mendatangkan Firanda karena dikhawatirkan ketegangan antar umat beragama.
“Sosok Firanda ini kontroversi, dikhawatirkan menimbulkan ketegangan antar umat beragama.”
“Wajo sebagai kota santri yang pengamalan ajaran agamanya secara mutawatir dari para anregurutta, jangan ternodai akibat ceramah-ceramah dari ustaz yang banyak ditolak di berbagai daerah,” kata Sumardi.
Selain itu, Ketua Ansor Wajo, Muhammad Ihwan telah menolak secara tegas kedatangan Firanda.
Untuk diketahui, penolakan Firanda berawal dari rencana Pemkab Wajo untuk mengundangnya agar mengisi tabligh akbar di Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang pada perayaan Hari Jadi Wajo ke-623.
Baca juga: Apakah Menangis Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Ustaz
Baca juga: Pesan Ustaz Yusuf Mansur Kepada Peserta Didik MI Manaratul Islam yang Mengikuti Wisuda
Profil Ustaz Firanda Andirja Abidin
Dikutip dari firanda.com yang menjadi situs resmi Firanda, dirinya lahir di Surabaya pada tahun 1979.
Ia merupakan anak dari ayah bernama Abidin yang merupakan orang dari Bugis serta ibu bernama Suenda yang berasal dari Surabaya.
Meski lahir di Surabaya, Firanda menghabiskan masa kecilnya di Sorong, Papua dikarenakan orang tuanya memutuskan untuk merantau.
Lalu, Firanda pun lulus pendidikan menengah atas di Sorong pada tahun 1998 dan melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Teknik dengan mengambil jurusan Teknik Kimia di Universitas Gajah Mada (UGM).
Hanya saja, studinya tidak diselesaikan karena dirinya lebih tertarik mendalami agama.
Lantas Firanda pun memutuskan untuk masuk ke Pondok Pesantren (Ponpes) Jamilurrahman di Bantul, Yogyakarta selama 1,5 tahun.
Kemudian pada tahun 2000, Firanda mengikuti dauroh test penerimaan mahasiswa baru yang diadakan oleh dosen-dosen Universitas Islam Madinah di Lombok.
Ia pun meraih peringkat ketiga dalam seleksi tersebut.
Firanda pun mulai mengisi kajian-kajian Islam pada tahun 2000 di masjid-masjid sekitar UGM seperti masjid Pogung Dalangan, masjid Pogung Raya, masjid Siswa Graha, dan musholla Fakultas Teknik UGM.
Selain itu ia juga mengisi kajian di luar kota Jogja seperti Wates, Muntilan, dan Sorong.
Kemudian pada akhir Agustus 2001, ia pun kembali melakukan studi ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.
Ia pun meraih gelar sarjana di Fakultas Hadits dengan predikat cumlaude.
Lalu dirinya pun menempuh pendidikan master di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin dengan mengambil jurusan Aqidah.
Adapun tesis yang ditulisnya berjudul “Jawaban Syaikul Islam Ibun Taimiyyah rahimahullah terhadap syubhat-syubhat terperinci para penolak sifat yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah adz-dzaatyah”.
Tidak hanya berhenti disitu, Firanda juga menempuh pendidikan doktoral di jurusan Aqidah dan lulus pada 25 September 2016 dengan nilai summa cumlaude.
Kemudian pada tahun 2012, dirinya diminta oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi untuk para jamaah haji dan umroh serta WNI yang bermukim di Arab Saudi.
Sementara terkait keluarganya, Firanda telah menikah dengan Rosmala Dewi Arifuddin pada 17 Agustus 2001 dan dikaruniai lima anak.
Miliki Ratusan Ribu Pengikut di Instagram hingga YouTube
Firanda memiliki akun media sosial yaitu Instagram hingga YouTube.
Nama akun Instagram milik Firanda adalah @firanda_andirja_official dan telah terverifikasi dengan bukti adanya centang berwarna biru.
Dalam unggahannya di Instagram, Firanda sering mengunggah poster-poster terkait jadwal ceramah yang bakal dirinya lakukan.
Hingga saat ini, Jumat (25/3/2022), pengikut dari akun Instagram Firanda mencapai 741 ribu follower.
Selain itu, ia juga memiliki akun Twitter bernama @Firanda_Andirja dan memiliki pengikut lebih dari 122 ribu follower.
Firanda juga mempunyai kanal YouTube bernama Firanda Andirja dan telah diikuti sebanyak 569 ribu orang.
Konten yang sering dirinya unggah di kanal YouTubenya adalah terkait kajian-kajian Islam.
Tidak hanya aktif di media sosial, Firanda juga berbisnis dengan menjual buku-buku agama Islam secara online.
Dirinya menjual buku-buku tersebut dengan di salah satu marketplace, Tokopedia dengan nama tokonya adalah Ustadz Firand Andirja Office.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Wajo/Hardiansyah Abdi Gunawan)