TRIBUNNEWS.COM - Seorang pekerja tewas dimangsa harimau terjadi di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
Dilaporkan yang menjadi korbannya pria 42 tahun bernama Firdaus.
Jasad korban ditemukan mengenaskan lantaran sejumlah bagian tubuhnya hilang.
Terkait insiden ini BKSDA Jambi meminta pekerja lain dan masyarakat lebih waspada dan berhati-hati.
Berikut informasi lengkap insiden pekerja di Jambi tewas dimangsa harimau dirangkum dari TribunJambi.com, Selasa (29/3/2022):
Baca juga: Hendak Diterkam, Pria Aceh Ini Bergumam Jika Kamu Harimau Jangan Ganggu Saya dan Begini Endingnya
Kronologi kejadian
Kejadian ini bermula saat sejumlah pekerja sedang melakukan tugasnya pada Jumat (25/3/2022) lalu.
Lokasinya berada di hutan tanaman industri Ex.PT.PDIW (Putra Duta Indo Wood) yang berada di Desa Puding, Kecamatan Kumpeh Ilir, Kabupaten Muaro Jambi.
Mereka bekerja mengambil besi tua berupa rel yang ada di lahan.
Korban bersama temannya kemudian beristirahat kerja.
Posisi korban sedang bersama rekannya Ariyanto tidak jauh dari lokasi alat excavator.
Dua orang lagi, Ilham dan Putra Irawan berada di atas Excavator.
Ketika tengah beristirahat itu, Ilham bersama Putra Irawan melihat seekor harimau berjalan mendekati arah korban yang saat itu berdiri Ariyanto.
"Di depan ada harimau, awas," kata satu rekannya yang berada di atas excavator kepada korban.
Mendengar teriakan tersebut saudara Ariyanto berlari ke arah excavator, sedangkan korban berlari ke arah semak belukar menjauh dari alat excavator.
Ketiga rekan korban kemudian pergi ke desa terdekat untuk meminta pertolongan pada Sabtu (26/3/2022).
Korban baru bisa dievakuasi oleh petugas gabungan sehari setelahnya.
Kondisi tubuh korban ketika ditemukan mengenaskan.
Beberapa bagian tubuh korban telah hilang dan sudah mengeluarkan bau yang tak sedap.
Baca juga: Warga Solok Selatan Dikejutkan Temuan Bangkai Anjing, Ditemukan Ada Bekas Cakaran Harimau Sumatera
Penjelasan pihak kepolisian
Kapolres Muaro Jambi, AKBP Yuyan Priatmaja membenarkan kejadian ini.
Menurut dia korban tewas diterkam harimau.
Hal itu ditandai dengan banyaknya luka bekas gigitan dan juga cakaran dari harimau tersebut.
"Korban satu orang dan sudah dibawa ke kampung halamannya. Keluarga menerima itu dan menganggap ini adalah kecelakaan kerja," kata Kapolres.
Yuyan menambahkan, identifikasi yang dilakukan Polres Muaro Jambi bersama BKSDA Provinsi Jambi, harimau yang menewaskan korban berukuran lebih dari 1,5 meter dengan lebar telapak kaki sekitar 13 cm.
"Diperkirakan umurnya sekitar 5 hingga 10 tahun," tambahnya.
Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan juga memasang garis polisi.
Baca juga: Fakta-fakta Pekerja HTI di Riau Tewas Dimangsa Harimau, Korban Diserang saat Tebang Pohon
Imbauan pihak BKSDA
BKSDA Jambi langsung meminta para pekerja di sana untuk tidak melakukan aktivitas di jam-jam berkeliarannya harimau.
Kasi Wilayah II BKSDA Jambi, Didi Bangkit Kurniawan menyatakan, para pekerja diminta untuk tidak beraktivitas ke hutan terlalu pagi atau pun terlalu malam.
"Karena sisanya adalah jam berkeliarannya harimau Sumatera. kemudian kalau pekerja beraktivitas tidak boleh sendiri dan berkelompok," imbaunya.
Pasalnya lokasi kejadian di Muaro Jambi itu berada jauh dari pemukiman warga, yakni 20 km lebih.
"Artinya memang wilayah tersebut menjadi wilayah pergerakan harimau sumatera," ujarnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJambi.com/Muzakkir)