"Saya tidak ada uang untuk tebus, bahkan untuk kontrakan saja kami harus bayar Rp 750.000 perbulannya," ungkap Darmiati.
Baca juga: Ceritakan Saat Rumahnya Kejatuhan Atlet Paralayang, Andi Setyawan : Sempat Saya Kira Gempa
Sebelumnya anaknya Rafli sempat mencoba untuk meminjam Ijazah yang ditahan tersebut kepada pihak sekolah untuk fotokopi sebagai syarat melamar pekerjaan.
Namun pihak sekolah tidak memperkenankan, dengan alasan yang ijazahnya ditahan akibat menunggak bayaran sekolah bukan hanya Rafli, namun banyak juga siswa lainnya.
"Jadi gurunya bilang kalau kalau dikasi nanti jadinya banyak yang tidak tebus. Kebanyakan perempuan yang tidak tebus, tapi kan anak saya laki-laki, dia harus bekerja. Beda dengan perempuan mungkin kan bisa ikut suaminya," ujar Darmiati.
Akibat tidak adanya ijazah, saat ini Rafli terpaksa harus bekerja sebagai salah satu tulang parkir di sekitar wilayah Rawa Makmur Kota Bengkulu.
"Kasian juga sebenarnya anak saya, sudah sekolah sampai tamat SMA tapi harus kerja jadi tukang parkir. Tentunya kami sangat berharap pemerintah membantu kami yang kurang mampu ini," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Tak Mampu Tebus Ijazah Anaknya, Darmiati Minta Tolong Pada Presiden Jokowi
(Tribunbengkulu.com/Beta Misutra)
Berita lainnya seputar Kota Bengkulu.