TribunLombok.com mencoba konfirmasi dugaan ini ke pihak Pertamina, tapi security setempat belum memberikan akses kepada awak media untuk menemui otoritas Pertamina.
"Apa urusannya dengan Pertamina," jawabnya.
Hingga saat ini belum diketahui pasti sumber limbah yang mencemari teluk Bima tersebut.
Sementara itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima mengambil sampel air laut yang diduga tercemar limbah di depan Depo Pertamina Bima.
Pantauan TribunLombok.com di lokasi, pengambilan sampel ini dilakukan sekira pukul 12.20 Wita.
Ada dua petugas yang terlihat, satu orang menggunakan baju petugas medis dan satu orang menggunakan baju pegawai biasa.
Namun ketika ditanya, keduanya hanya menjawab petugas dari DLH Kota Bima.
Baca juga: Luncurkan Insinerator Termodern, PPLI Berkomitmen Atasi Permasalahan Limbah B3 di Indonesia
Kepala Dinas DLH Kota Bima, Syarif Bustaman yang dikonfirmasi mengaku pihaknya belum bisa menyampaikan apapun soal kondisi air laut di Teluk Bima saat ini.
Syarif mengatakan, pihaknya sudah memantau sebaran material limbah di Teluk Bima.
"Secara kasat mata, ini (limbah) semacam jelly foam. Tapi kandungannya masih harus diuji," ujarnya, saat ditemui TribunLombok.com setelah keluar dari kantor Pertamina.
Untuk hasil sampel air laut dan jelly foam ini, akan dibawa ke Laboratorium di Mataram untuk diteliti.
Syarif juga mengatakan, pihak Pertamina telah mengambil sampel dan akan membawanya ke Denpasar untuk diteliti.
Wartawan juga menanyakan, soal sampel yang diambil oleh pihak DLH dibawa masuk ke kantor Pertamina terlebih dahulu.
"Sampel tidak dibawa masuk, tapi kita sama-sama lakukan pencermatan," tegasnya.