TRIBUNNEWS.COM, JATIM - Rindu kampung halaman tak menyurutkan niat satu keluarga asal Banyuwangi untuk mudik Lebaran, pulang ke kampung halaman.
Jika tak mampu untuk mudik menggunakan sarana transportasi berbayar maka mudik menggunakan peralatan sekadarnya tak masalah.
Termasuk mudik menggunakan sampan kecil mengarungi lautan.
Hal itulah yang terjadi pada Hermanto (41).
Dia bersama istrinya Erna Aprilia (34) serta dua anak dan satu keponakan nekat mudik pakai sampan.
Satu kelaurga itu hendak menyeberangi laut Bali menuju Banyuwangi, Jawa Timur.
Namun nahas, ombak yang ganas tidak mengindahkan tujuan mulia bertemu keluarga di kampung .
Sang ayah, Hermanto, terpental dari sampan dan hilang di tengah laut.
Ditpolairud melakukan pencarian terhadap Hermanto.
Direktur Ditpolairud Polda Jatim Kombes Pol Puji Hendro mengungkapkan, pihaknya telah mengerahkan tim gabungan dari Ditpolairud Polda Jatim dan Satpolair Polresta Banyuwangi.
Kemudian, satu unit kapal khusus penyelamatan dan pencarian (SAR) Type C2, dan empat personel, telah dikerahkan untuk melakukan pencarian di perairan kawasan Banyuwangi.
Karakter perairan yang diduga menjadi titik korban tenggelam dan hilang cukup berarus, sehingga membuat Ditpolairud Polda Jatim melakukan mekanisme penyisiran secara merata dari perairan Banyuwangi.
"Itu perbatasan karena memang diduga ada arusnya kan sehingga kita bisa ikut mencari. Tentu ada SOP pencarian korban yang kami terapkan dalam melakukan pencarian," ujarnya, saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (28/4/2022).
Pihaknya tetap berkoordinasi dengan Tim SAR Bali yang melakukan komando utama untuk operasi pencarian terhadap korban.