TRIBUNNEWS.COM - Nasib apes dialami seorang pemudik bernama Hamjah Ridwan Asyakir (32), yang melakukan perjalanan pulang dari Ciamis ke Karawang, Jawa Barat.
Mulai dari ban bocor, sepeda motor mogok, hingga harus menginap di kandang ayam kosong di tengah hutan.
Akibat insiden itu, total waktu yang ia tempuh dari Ciamis ke Karawang selama 28 jam.
Mengutip Tribun Jabar, kejadian itu bermula, saat Hamjah memutuskan untuk mudik ke Ciamis bertemu orang tuanya.
Hamjah mengaku rindu suasana Lebaran di kampung halamannya.
Sebab, dua tahun ke belakang ia tidak mudik.
"Karena beda, banyak keluarga dan teman-teman yang sudah lama enggak ketemu. Suasana lebarannya pasti beda," kata Hamjah melalui sambungan telepon, Minggu (8/5/2022).
Setelah merayakan Lebaran di kampung halaman, Hamjah kembali ke Karawang pada Sabtu (7/8/2022).
Sekitar pukul 13.00 WIB, Hamjah berangkat menggunakan motornya ke Karawang dari kampungnya di Desa Budiasih, Kecamatan Sindangkasih, Ciamis.
Dari Ciamis, Hamjah berboncengan dengan teman sekampungnya, Ujang.
Mereka berdua mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion.
Namun, baru melaju satu kilometer dari rumah, ban motornya kempes dan sobek.
Baca juga: Viral Pemudik Bermobil Mewah Memaki Polisi, Brigjen Pol Krishna Murti: Untung Tidak Ketemu Saya!
Baca juga: Bus Bawa 54 Pemudik Terguling di KM 37 Tol Japek, Polisi: Tak Ada Korban Jiwa, 9 Orang Luka-luka
Hamjah pun harus mengganti ban motornya.
"Masih di kampung, sudah ganti ban. Punya uang Rp 300 ribu ganti ban Rp 200 ribu," ungkapnya.
Setelah ban motor diganti, perjalanan Hamzah terasa lancar.
Saat tiba di Wado, Kabupaten Sumedang hujan mulai mengguyur.
Hamjah pun berteduh sekitar satu jam.
Baru saja melanjutkan perjalanan, hujan kembali mengguyur selama satu setengah jam.
Ia kembali melanjutkan perjalanan saat hujan reda.
Apes, setibanya di wilayah Subang, motornya tiba-tiba mogok setelah diisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU.
Hamjah kemudian mencari bengkel dengan tetap mengendarai motornya tanpa menghidupkan mesin, karena jalanan turunan sepanjang perbukitan Cimanggu, Subang.
"Baru satu kilometer ketemu bengkel, tetapi tidak sanggup karena toko sparepart untuk memperbaiki mesin motor sudah tutup," ujarnya.
Hamjah dan Ujang lantas memilih menginap di sekitar bengkel yang dikelilingi hutan.
Namun, gerimis terus mengguyur hingga pukul 21.00 WIB.
Mereka memutuskan untuk menginap di kandang ayam milik warga yang ditinggal mudik.
Baca juga: Polwan Polres Karawang Dibentak Pemudik yang Memaksa Masuk Rest Area, Beri Reaksi Begini
"Untungnya di dalam kandang ayam ada bale-bale yang bisa dijadikan tempat tidur," ujarnya, dilansir Kompas.com.
Beruntung, Ujang tetap setia menemani Hamjah.
"Saya sudah minta Ujang untuk pulang naik bus, tetapi dia enggak mau."
"Katanya berangkat bareng harus pulang bareng, untungnya Ujang enggak tega buat ninggalin," tuturnya.
Keesokan harinya, sekitar pukul 08.00 WIB, pintu kios bengkel yang tak jauh dari kandang ayam tempatnya tidur terbuka.
Hamjah pun bergegas bangun dan menemui pemilik bengkel agar memperbaiki motornya.
Tak begitu lama, motor Hamjah kembali hidup.
Namun, saat baru menempuh empat kilometer perjalanan dari bengkel, motornya kembali mogok.
Ia pun kembali ke bengkel semula.
Baca juga: Pemudik Tujuan Palembang Keluhkan Keterlambatan Bus di Terminal Kampung Rambutan
Hamjah lalu naik angkot ke bengkel untuk menjemput montir agar mendorong motornya dengan Ujang yang sudah menunggu di bawah.
Hamjah mengatakan kepada pemilik bengkel, bahwa ia sudah tak punya uang lagi untuk biaya perbaikan.
Akhirnya, pihak bengkel memberi ganti sparepart lagi, asal menambah biaya Rp 140.000.
"Kalau dihitung sudah habis sekitar Rp 1 jutaan. Untungnya ada Ujang yang membawa uang," terangnya.
Karena lapar, Hamjah terpaksa membuka amplop THR dari saudara-saudaranya di Ciamis, yang seharusnya untuk anaknya di Karawang.
"Terpaksa saya," katanya.
Setelah motornya kembali hidup, keduanya melanjutkan perjalanan dan tiba di Karawang pukul 17.00 WIB.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Cikwan Suwandi, Kompas.com/Farida Farhan)