TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa berkekuatan M 5,8 mengguncang wilayah Provinsi Sulawesi Barat pada Rabu (8/6) siang, pukul 12.32 WIB.
Pusat gempa bumi tercatat berada di laut dengan kedalaman 10 kilometer tepatnya 43 km sebelah barat daya Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Gempa dirasakan sedang selama kurang lebih 5 detik.
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, warga sempat merasa panik hingga akhirnya keluar rumah maupun gedung.
Berdasarkan pemodelan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Kota Mamuju Diguncang Gempa 5,8 Magnitudo, Warga Berhamburan
Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, gempa juga dirasakan sedang di Kabupaten Majene dan Kabupaten Polewali Mandar.
Kepanikan juga sempat dialami warga di dua kabupaten tersebut, namun kondisi berangsur kondusif.
Guncangan gempa mengakibatkan atap Gedung Serba Guna PKK Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat roboh.
Laporan visual yang diterima BNPB terlihat beberapa kursi berserakan akibat tertimpa atap.
Hingga siaran pers ini dikeluarkan, pihak BPBD setempat masih melakukan kaji cepat dan pendataan kerusakan pasca gempa tersebut.
Berdasarkan kajian inaRISK, Provinsi Sulawesi Barat termasuk wilayah dengan potensi bahaya gempa kategori sedang hingga tinggi.
Sebanyak 6 kabupaten memiliki potensi bahaya tersebut dengan total luas bahaya 157.522 hektar.
Sementara di Kabupaten Mamuju memiliki potensi bahaya gempa sedang hingga tinggi dengan 5 kecamatan masuk di dalamnya.
BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan siaga apabila terjadi gempa susulan.
Hindari berada dalam bangunan untuk sementara waktu.
Pada gempa bumi, sebagian besar korban timbul akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Masyarakat dapat melakukan asesmen mandiri dengan memanfaatkan fitur Asesmen Cepat Bangunan Sederhana (ACeBS) pada Inarisk Personal untuk mengetahui kerentanan rumah tinggal sederhana terhadap ancaman gempa bumi.