Wayan Wandani merupakan warga sekitar yang usai sembahyang Kuningan ke pura.
Ternyata Wayan Wandani mengorbankan diri untuk menyelamatkan anak pertamanya, Ni Luh Putu Octa.
Keluarga korban, Made Armawan, menjelaskan korban bermaksud pulang dengan memakai pakaian adat Bali.
Saat itu, korban bersama dengan seorang anaknya.
Anak pertamanya diajak untuk mengambil banten atau ngelungsur.
“Yang anak pertamanya sepertinya yang diajak."
"Jadi saat kejadian anaknya didorong oleh korban supaya tidak tertabrak bus. Cuma korban saja yang tertabrak."
"Lukanya korban parah dan dibawa ke Rumah Sakit Semara Ratih,” ungkapnya, Minggu (19/6/2022).
Baca juga: Motor Matik Banyak Terlibat Kecelakaan, AHM Minta Pengguna Kenali Karakter Motor dan Pahami Medan
Baca juga: Kakorlantas Soal Imbauan Berkendara Tak Pakai Sandal Jepit: Proteksi Diri Cegah Fatalitas Kecelakaan
Sopir Bus Diamankan
Sopir berinisial AS asal Sidoarjo, Jawa Timur, diamankan di Polres Tabanan untuk dimintai keterangan.
"Sopir dan kernet bus sudah kami amankan dan kami lakukan pemeriksaan secara intensif," kata Ranefli.
8 Orang Luka-luka
Selain memakan korban jiwa, kecelakaan beruntun itu juga mengakibatkan delapan orang mengalami luka-luka.
"Korban yang meninggal ada satu orang dan yang luka delapan orang."
"Pelajar penumpang bus ada tiga orang yang luka ringan, tidak sampai dirawat," imbuh Ranefli.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Kontributor Buleleng Bali, Ahmad Muzakki Al Hasan) (Tribun-Bali.com/I Made Ardhiangga Ismayana)