“Diperlukan gerakan negara untuk revisit kekuatan berpikir futuristik Presiden Soekarno menuju To Build The World A New Edisi II,” kata Connie.
Pembicara lainnya dalam seminar itu, Prof. Satya Arinanto menjelaskan sejarah partai politik di Indonesia.
Jika dahulu di masa Orde Baru ada pembatasan partai politik, maka pasca Reformasi 1998, hal itu sudah dihapus. Sehingga sudah terbangun kondisi bagi partai politik di Indonesia untuk memperkuat institusionalisasi atau pelembagaannya.
“Selama era Reformasi, state governance melalui pemberdayaan partai politik menjadi lebih demokratis bila dibanding dengan kondisi selama masa Orde Baru,” kata Satya.
Mantan Ketua KPU periode 2016-2021, Arief Budiman, mengatakan peran partai politik penting dalam melembagakan demokrasi pada setiap tahapan penyelenggaraan pemilu presiden, pilleg, pilkada.
Peran strategis parpol juga dibutuhkan dalam proses kaderisasi untuk pengisian jabatan politik.
“Pendidikan politik untuk rakyat sangat penting. Sejatinya, politik itu untuk rakyat, bukan untuk politisi. Menjadikan rakyat cerdas untuk memilih menjadi kuncinya,” kata Arief.