Hal itu membuat korban memutuskan untuk belum mengizinkan pelaku cuti.
Dikatakan Reza, penusukan yang dilakukan pelaku terhadap korban seperti terencana.
"Kalau melihat dari motifnya sudah mengarah seperti terencana karena pisau yang digunakan seperti pisau yang sudah disiapkan, sangat tajam," terangnya, dikutip dari Tribun Papua.
Reza menjelaskan, pisau yang digunakan pelaku langsung menancap dengan kedalaman 23 sentimeter pada bagian punggung korban.
"Pisau tersebut bukan semacam pisau biasa karena tidak ada bengkok sama sekali."
"Pisaunya lurus, berarti kan sudah cukup tajam, kemudian nancap kurang lebih 23 sentimeter, semacam pisau belati yang cukup panjang," jelasnya.
Baca juga: Perwira Berpangkat Mayor Tewas Ditikam Sersan TNI AD, Korban Menjabat Karumkit LB Moerdani Merauke
Kronologi Kejadian
Masih dari Tribun Papua, insiden berdarah itu terjadi setelah apel pagi di Rumah Sakit Tingkat IV LB Moerdani.
Korban saat itu masuk ke ruang UGD.
Pelaku yang mengetahui hal itu langsung mengejar korban.
"Kejadiannya spontanitas, saat dr Beni selesai melaksanakan kegiatan apel pagi, kemudian masuk ke kantor ruang UGD."
"Pada saat membuka pintu, rupanya dikejar oleh pelaku yang bekerja satu ruangan, sama-sama di UGD," ujar Reza.
Baca juga: Karumkit LB Moerdani Merauke Tewas di Tangan Anak Buah, Korban Dikejar Lalu Ditusuk dari Belakang
Pelaku menusuk korban dengan pisau yang sebelumnya disimpan di sepeda motor.
"Pelaku sudah membawa pisau langsung melakukan penusukan pada korban dari belakang. Korban ditusuk dari belakang dengan pisau dapur, satu kali tusuk," ungkapnya.