Arapaima juga dikenal dengan sebutan aiche atau pirarucu.
Ikan arapaima hidup di sungai yang bergerak lambat.
Arapaima diketahui sebagai ikan penghuni sungai hutan hujan di Cekungan Amazon Amerika Selatan dan danau serta rawa di dekatnya.
Arapaima merupakan salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia.
Baca juga: Banjir Terjang Garut, Ribuan Rumah Terendam, 1 Orang Meninggal karena Tertimpa Longsoran Tebing
Ikan ini dapat tumbuh hingga 15 kaki panjangnya dan beratnya mencapai 440 pon, meskipun ikan sebesar itu belum pernah dilaporkan selama bertahun-tahun.
Biasanya ikan ini memiliki panjang sekitar enam kaki dan 200 pon.
Arapaima memiliki kepala meruncing, berwarna hijau tembaga, mulut terbalik, dan tubuh bersisik, ramping yang berwarna hitam dengan pusat putih.
Sirip punggung membentang di sepanjang punggungnya ke arah ekor besar mereka, yang berwarna merah.
Nama Brasil mereka, pirarucu, berasal dari bahasa Tupi dan diterjemahkan sebagai ikan merah.
Sebagai penghirup udara wajib, arapaima hanya bisa bertahan di bawah air selama 10 hingga 20 menit.
Mereka cenderung tinggal di dekat permukaan air sebelum muncul untuk bernapas, menggunakan kantung renang yang dimodifikasi membuka ke dalam mulut ikan dan bertindak sebagai paru-paru.
Baca juga: Wakil Bupati Garut Sebut 40 KK Mengungsi Akibat Banjir Bandang
Tegukan yang berisik dan khas itu membuat suara seperti batuk dan bisa terdengar dari jauh.
Ikan raksasa dari Amerika Selatan ini menggunakan strategi makan "gulper", yakni dengan membuka mulutnya yang besar.
Ikan menciptakan ruang hampa yang menarik benda-benda makanan di dekatnya.
Arapaima bertahan hidup terutama dengan memakan ikan, tetapi mereka juga dikenal memakan buah-buahan, biji-bijian, dan serangga.
Selain pemangsa yang ganas, mereka juga dapat menggunakan kecepatan pendek untuk melompat keluar dari air untuk menangkap burung, kadal, dan bahkan primata kecil dari pohon yang tergantung rendah.