Laporan Wartawan Tribun Timur Faqih Imtiyaaz
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir J banyak menghabiskan masa mudanya di Kota Makassar.
Sambo diketahui menghabiskan masa bersekolah di SMP 6 Makassar dan SMA 1 Makassar (Smansa).
Salah satu kakak kelas Ferdy Sambo di Smansa, Andi Amiruddin Pallawa Rukka mengaku mengenal jenderal bintang dua ini.
"Saya tau dia sebagai adik kelas saya. Meskipun, tidak pernah cerita langsung," ujar Amir sapaannya.
"Kita sama-sama anak organisasi. saya di remaja masjid, dia di taekwondo," sambungnya.
Baca juga: Pengacara Ferdy Sambo Bantah Penuturan Staf LPSK Disodori 2 Amplop Tebal di Kantor Propam Polri
Jika Makassar, Ferdy Sambo sering menyambangi rumah adiknya, di sekitar wilayah Sudiang.
"Setahu saya, ada rumahnya adeknya di dekat Terminal Daya, sering kesana," jelas Amir.
Bahkan, Ferdy Sambo baru saja mengunjungi rumah adiknya tersebut.
"Waktu lebaran baru ini, Ferdy Sambo ke Makassar dan dia juga kesana," kata Amir.
Semasa sekolah di Smansa, Ferdy Sambo akrab dipanggil "Peppi"
Di bangku SMA, nama Ferdy Sambo cukup dikenal oleh teman-temannya.
Amir mengakui Ferdy Sambo sebagai murid yang pintar.
"Dia itu dikenal baik sama temannya, terus juga dia pintar secara akademik. Apalagi aktif di taekwondo juga," jelas eks Manager PSM.
Di Smansa, Ferdy Sambo pernah menjabat sebagai ketua kelas jurusan Biologi.
Sementara Salah satu teman sekelas Sambo, Agussalim Narwis mengaku Ferdy Sambo saat duduk di bangku kelas satu SMA.
"Jadi Ferdy itu sahabat saya sejak di SMA Negeri I Makassar.
Kelas satu, dia sekelas dengan saya," ujar Agussalim mengawali perbintangan saat ditemui di salah satu warkop di Makassar, Jumat (12/8/2022) sore.
Baca juga: Aktivitas Istri Ferdy Sambo di Salon Kecantikan Dikuliti Netizen, Singgung Putri yang Tertukar
Naik kelas dua, Agussalim dan Ferdy pun pisah kelas karena keduanya berbeda memilih jurusan.
Ferdy memilih masuk jurusan Biologi, sementara Agussalim milih jurusan Fisika.
Ferdy memilih jurusan Biologi karena mempunyai dua cita-cita.
"Naik kelas dua, dia (Ferdy) ambil jurusan Biologi karena selain pengen jadi polisi dia pengen jadi dokter," ucap Agussalim.
"Jadi dia bilang itu waktu, kalau saya (Ferdy) tidak lulus Akabri saya mau masuk jadi dokter.
Kalau saya masuk Fisika karena mau masuk perkapalan," kenang Agussalim.
Meski beda kelas saat penjurusan, Agus mengaku tetap akrab bermain dengan Ferdy Sambo dan bersahabat hingga kini.
"Kita beda kelas tapi kita tetap main sama-sama, bimbingan belajar sama di Bawakaraeng karena sudah sahabat sejak kelas satu," bebernya.
Kasus yang menerpa Ferdy Sambo pun membuat Agussalim dan teman lainnya terenyuh dan kaget.
Pasalnya, Ferdy remaja kata Agus dikenal sosok teman yang baik dan tidak tempramen.
"Tidak pernah itu dia (Ferdy) bermasalah fisik sama teman-teman atau memukul junior-junior pun tidak pernah, baik ji orangnya bergaul," terang Agussalim.
Atas kasus yang menjerat jenderal bintang dua eks Kadiv Propam Polri itu, Agussalim dan sahabat lainnya pun mensupport.
"Tentu kita dan teman-teman lain prihatin, dan di grup WhatsApp juga sama teman-teman lain ikut beri dukungan moril," tuturnya.
Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok.
Baca juga: Ferdy Sambo akan Beri Uang Bharada E Rp 1 Miliar, Ayah Brigadir J Minta Janji Itu Diusut
Diketahui, Ferdy Sambo lahir di Sulawesi Selatan pada 19 Februari 1973.
Ia merupakan jenderal bintang dua lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1994.
Sebelum menjadi Kadiv Propam pada 16 November 2020, Ferdy Sambo menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri pada 2019.
Sejumlah kasus besar yang menyita perhatian masyarakat pernah ditangani Sambo ketika menjadi Dirtipidum Bareskrim Polri yakni kebakaran Gedung Kejaksaan Agung RI pada 2020.
Jauh sebelum itu, tepatnya pada 2010, Ferdy Sambo pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jakarta Barat.
Pada 2012, Sambo menjadi Kapolres Purbalingga, dan Kapolres Brebes pada 2013.
Dua tahun berikutnya, pada 2015, ia menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadireskrimum) Polda Metro Jaya.
Sambo pun pernah dipercaya menjadi Kepala Subdirektorat (Kasubdit) IV, lalu Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri pada 2016.
Pada 2018, sebelum menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri dan Kadiv Propam, Sambo menjadi Koorspripim Polri.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Sosok Ferdy Sambo di Mata Senior: Beliau Cerdas, Jika ke Makassar Sering 'Main' ke Wilayah Sudiang