"Saya desak katanya (alasan melecehkan) sebenernya nafsu dan khilaf," kata Mamat, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Mamat selanjutnya membongkar modus pelaku saat beraksi.
S awalnya merayu korban dengan mengiming-imingi agar cepat pintar mengaji.
Syaratnya korban harus mau meminum air yang diberikan oleh pelaku.
Baca juga: Pria di Kalimantan Selatan Rudapaksa Anak Kandungnya 5 Kali: Pelaku Mengaku Tergiur
"Dikasih air terus disuruh merem lalu dibawa ke kamar, kalau yang satu orang lagi dibawa ke belakang mushala," ucap Mamat, dikutip dari Kompas.com.
Pelaku beraksi dengan meraba-raba tubuh korban.
Mamat menyebut, ada 5 orang murid yang sudah mengaku telah dicabuli pelaku.
Rinciannya 3 orang dicabuli sementara 2 lainnya ada indikasi sudah disetubuhi.
Pelaku sendiri memiliki sekitar 20 murid yang umurnya antara 11 - 14 tahun.
"Tapi korban yang mengakui itu baru 5 orang. Yah mudah-mudahan tidak ada korban lain," tambah Mamat.
Baca juga: Kisah Pilu Gadis Berusia 9 Tahun di Maluku, Meninggal Dunia Usai Jadi Korban Rudapaksa
Polisi turun tangan
Keluarga korban sudah melaporkan kasus ini ke Polres Bogor.
Para korban juga menjalani visum pada Senin (29/8/2022) untuk melengkapi dokumen pelaporan.
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, pihaknya masih dalam melakukan penyelidikan
"Iya betul, kejadiannya di Cigudeg," katanya singkat, dikutip dari Kompas.com.
Informasi tambahan, pelaku merupakan pendatang.
Ia tinggal di Desa Cigudeg setelah menikah dengan warga setempat.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani)(Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)
Berita lainnya seputar kasus pelecehan anak di bawah umur.