News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sebut Poligami Jadi Upaya Pencegahan HIV/AIDS, Begini Pembelaan Wagub Jabar

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubenur Jabar Uu Ruzhanul Ulum tidak terlalu memusingkan usulannya mengenai pencegahan HIV/AIDS ditanggapi sinis masyarakat.

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wakil Gubenur Jabar Uu Ruzhanul Ulum tidak terlalu memusingkan usulannya mengenai pencegahan HIV/AIDS ditanggapi sinis masyarakat.

Wagub Uu sebelumnya mengatakan menikah usia muda dan poligami bisa mencegah penularan HIV/AIDS.

Baca juga: Menteri Agama Tegaskan Tak Ada Perspektif dalam Islam Sebut Poligami Bisa Cegah HIV/AIDS

Menggapi pendapat yang kontra dari masyarakat, Uu menganggapnya hal yang biasa.

"Itu menurut kami hal biasa," kata Uu di Pusat Dakwah Islam, Kota Bandung, Rabu (31/8/2022).

Uu mengatakan dalam kehidupan masyarakat yang beragam dalam Bhinneka Tunggal Ika, tidak perlu semua sependapat mengenai suatu hal.

Termasuk cara-cara penanganan masalah dan sudut pandangnya.

"Kalau memang ada hal tidak sependapat dengan masyarakat banyak, ya, saya permohonan maaf ya tentang statement saya."

"Seandainya ada yang tersinggung pendapat saya sebagai wagub. Dan saya bicara bukan atas nama pemerintah ya, tapi atas nama pribadi saya," katanya.

Solusi pencegahan HIV

Wagub Uu mengatakan bahwa sebelumnya menjelaskan berbagai program yang telah dilakukan pemerintah dalam menanggulangi penularan HIV dan AIDS yang dilakukan di tengah masyarakat.

Baca juga: Komnas Perempuan Tanggapi Pernyataan Wagub Jabar: Poligami Tidak Menjamin Penghentian Persebaran HIV

"Saya kan menyampaikan imbauan untuk mengantisipasi HIV itu beberapa hal. Yang pertama penguatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT," kata dia.

"Kemudian memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya penyakit itu, ditambah pendidikan kesehatan yang harus masif kepada seluruh tingkatan masyarakat, juga pendidikan seks, itu disampaikan."

Namun, ia heran dengan sebagian masyarakat yang hanya menggarisbawahi pernikahan dan poligami, tanpa melihat kiat-kiat lain yang ia nyatakan sebagai upaya pencegahan penyebaran HIV.

"Nah, keempat dan lima, baru ada bahasan itu (poligami)."

"Saya akui itu. Tapi mungkin yang booming-nya kok yang itu, sementara yang kesatu, dua, tiga, dan empat, seperti itu disebutkan," katanya.

Baca juga: Pengidap HIV/AIDS Bisa Hidup Normal, Bugar, dan Fit

Ia menambahkan program yang sudah digulirkan Pemprov Jabar dikuatkan kembali dengan pelayanan sampai tingkat puskesmas.

Juga ditambah petugas kesehatannya di tingkat terdekat dengan masyarakat untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan tentang bahaya dan penyakit HIV.

Ia pun tidak mau ambil pusing mengenai pandangan sebagian masyarakat tentang poligami.

Ia menyatakan hanya berusaha memandang penyelesaian penanganan masalah yang di antaranya disebabkan perilaku seksual ini melalui pandangan keislaman.

"Setiap orang memiliki pandangan berbeda, seperti orang memakai kacamata."

"Kalau kacamata kuning, kuninglah semua dunia ini. Kalau hijau, hijaulah dunia ini. Seperti itulah adanya."

Baca juga: Mengenal Gejala HIV yang Disebut Mirip Flu, Begini Cara Tahu Kita Mengidapnya

"Jadi, kalaupun ada hal-hal tidak sependapat dengan poin 4 dan 5 dengan saya, ya, itu menurut kami hal biasa," katanya.

Ia mengatakan dalam kehidupan masyarakat yang beragam dalam Bhinneka Tunggal Ika, tidak perlu semua sependapat mengenai suatu hal.

Termasuk cara-cara penanganan masalah dan sudut pandangnya.

"Kalau memang ada hal tidak sependapat dengan masyarakat banyak, ya, saya permohonan maaf ya tentang statemen saya."

"Seandainya ada yang tersinggung pendapat saya sebagai wagub. Dan saya bicara bukan atas nama pemerintah ya, tapi atas nama pribadi saya," katanya. 

Dikirik MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar mengkritik pernyataan Uu Ruzhanul Ulum yang menyebut poligami sebagai solusi menekan kasus HIV/AIDS.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei mengatakan, poligami bukan jaminan orang tidak terkena HIV/AIDS.

Baca juga: Dikecam Akibat Ucapan Poligami Cegah HIV, Kata Wagub Jabar: Itu Bagaimana Sudut Pandang

"AIDS itu kan diduga keras dari hubungan yang bebas, jadi mungkin salah satu pemikirannya ada seperti itu. Tapi belum bisa jadi jaminan solusinya (poligami)," ujar Rahmat saat dihubungi lewat telepon seluler, Selasa (30/8/2022).

Rahmat menegaskan, lebih baik fokus pada pendampingan para orang dengan HIV/AIDS (ODHA) serta mengedukasi masyarakat tentang bahaya dan medium penyebaran HIV/AIDS.

"Pak Wagub dari satu sisi Islam membolehkan itu (poligami), tapi kan bukan membolehkan hubungan setubuhnya atau poligami (untuk tekan HIV/AIDS). Tapi (solusi seharusnya) bagaimana mengatasi penyakitnya itu," kata dia.

"Dari dulu juga kan dalam Islam tuh poligami dibolehkan, tapi apakah itu sebagai solusi untuk mengatasi AIDS kan belum tentu, banyak faktor. Jadi poligami bukan sebuah solusi yang tepat," katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhaul Ulum mengatakan ,solusi untuk mencegah HIV/AIDS yang meningkat di Jabar adalah dengan menikah dan berpoligami.

Sebab, kata Uu, menikah dan poligami akan menjauhkan diri dari perbuatan zina.

Baca juga: Mahasiswa di Bandung Banyak Terpapar HIV/AIDS, Prof Zubairi: Usia 17-24 Tahun Rentan Memang Rentan

Menurut Uu, terbukti bahwa perzinahan membawa banyak mudarat, mulai dari penyakit kelamin menular, hingga paling parah terjangkit penyakit HIV/AIDS.

Usulan itu disampaikan Uu menyusul adanya fenomena HIV/AIDS yang menghebohkan masyarakat Kota Bandung.

"Sekarang kan sedang viral di Bandung ternyata ibu-ibu banyak yang kena HIV/AIDS. Kedua, anak-anak muda banyak juga yang kena," kata Wagub Jabar dalam keterangan tertulis via WhatsApp kepada Kompas.com, Selasa (30/08/2022).

Berdasarkan data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Bandung, dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991-2021, sebanyak 11 persen di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT).

Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.

Untuk mencegah suami berhubungan seks dengan PSK, Uu menyarankan suami berpoligami.

"Daripada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami," kata Uu. (Tribun Jabar/Kompas.com)

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Tentang Pernikahan dan Poligami Jadi Upaya Pencegahan HIV, Begini Penjelasan Uu Ruzhanul

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini