TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Polres Garut menerjunkan 159 personel berjaga di SPBU setelah pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan penjagaan tersebut guna mengedukasi masyarakat.
Baca juga: Pemerintah Naikkan Harga BBM di Tengah Tren Penurunan Harga Minyak Dunia, Ini Penjelasan Sri Mulyani
"Termasuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan setelah pemerintah mengumumkan kenaikan BBM sore tadi," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (3/9/2022).
Ia menuturkan ada 27 titik SPBU di wilayah Kabupaten Garut yang dijaga anggota kepolisian.
Hingga kini menurutnya situasi di SPBU kawasan Garut aman terkendali.
Antrian pembelian BBM sempat mengular di sejumlah SPBU namun di beberapa SPBU lain terpantau lenggang.
"Kami akan pantai, sosialisasi, pengaturan lalu lintas, dan juga pemberian edukasi," ucapnya.
Baca juga: Kenaikan Harga BBM Subsidi Disorot Media Asing, Disebut Memicu Protes Massal
Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi termasuk harga BBM Pertalite, Sabtu (3/9/2022).
"Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Solar bersubsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Baca juga: Pengalihan Subsidi BBM untuk Bantuan Sosial Dinilai Lebih Relevan dan Tepat Sasaran
Sedangkan untuk BBM jenis Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.(Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari)
Penulis: Sidqi Al Ghifari
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Di Garut SPBU Juga Dijaga Polisi, Antrean di Beberapa SPBU Panjang, Beberapa yang Lain Malah Lengang