Sistem Seismograf milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada pukul 06.10 WIB, dengan kedalaman 10 km.
Namun, BMKG kemudian meng-update parameter kekuatan gempa itu menjadi M 6,2 SR dengan kedalaman 27 km.
Menurut hasil pemodelannya, gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Monitoring BMKG hingga pukul 07.10 WIB, menunjukkan adanya satu kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M5,3.
Sebelum gempa besar ini, wilayah Mentawai sebelumnya juga mengalami rentetan gempa yang berkekuatan sedang.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, berpesan agar masyarakat mewaspadai zona gempa Mentawai-Siberut
"Rentetan gempa kuat yang terjadi beberapa bulan terakhir di Siberut merupakan pesan bahwa kita harus mewaspadai zona gempa Mentawai-Siberut ini."
"Jika masyarakat pesisir Mentawai dan Pantai Barat Sumatra khususnya Sumatra Barat merasakan guncangan gempa kuat maka segeralah menjauh dari pantai," tulis Daryono melalui Twitternya, @DaryonoBMKG.
(Tribunnews.com/Arif Tio Buqi)