TRIBUNNEWS.COM - Dua gempa besar terjadi pada Minggu (11/9/2022) pagi ini.
Gempa pertama pada hari ini mengguncang Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dengan kekuatan M 6,2 SR.
Gempa terjadi pada pukul 06.10 WIB dengan episenter gempa berada di kedalaman 27 km.
Tak lama setelah gempa Siberut-Mentawai, sekitar pukul 06.47 WIB wilayah Papua Nugini juga diguncang gempa dengan kekuatan yang lebih besar.
Gempa di Papua Nugini tercatat berkekuatan M 7,5 SR dengan pusat gempa berada di daratan.
Baca juga: BMKG: Gempa Terkini 7.5 M Guncang Papua New Guinea Pagi Ini
Gempa Papua Nugini
Survei Geologi AS mengatakan gempa itu terjadi pada kedalaman sekitar 50 hingga 60 kilometer (30 hingga 40 mil) yang terletak 67 kilometer (42 mil) timur Kainantu, daerah berpenduduk jarang.
Gempa Papua Nugini M 7,6 ini sempat membuat Pusat Peringatan Tsunami Pasifik mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Namun, peringatan itu hanya berlaku beberapa menit, kemudian setelah itu dicabut.
"Gempa bumi didasarkan pada Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) atau Pusat Peringatan Tsunami Pasifik. Menurut PTWC, tsunami mungkin terjadi," demikian peringatan PTWC.
Belum ada laporan mengenai korban akibat gempa ini, pun dengan konfirmasi resmi atas kerusakan properti.
Menurut Reuters, gempa berkekuatan M 7,5 pernah mengguncang Papua Nugini pada tahun 2018 dan menewaskan lebih dari 100 orang dan merusak ribuan rumah.
Sebelum gempa kuat di Papua Nugini, wilayah Memberamo, Papua pada Sabtu (10/9/2022) pagi, juga diguncang empat kali gempa dengan kekuatan berkisar M 5,5 - 6,2 SR.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Mentawai Pagi Ini, Gempa Susulan Berkekuatan M 5,3
Gempa Mentawai
Sistem Seismograf milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada pukul 06.10 WIB, dengan kedalaman 10 km.
Namun, BMKG kemudian meng-update parameter kekuatan gempa itu menjadi M 6,2 SR dengan kedalaman 27 km.
Menurut hasil pemodelannya, gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Monitoring BMKG hingga pukul 07.10 WIB, menunjukkan adanya satu kali aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M5,3.
Sebelum gempa besar ini, wilayah Mentawai sebelumnya juga mengalami rentetan gempa yang berkekuatan sedang.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, berpesan agar masyarakat mewaspadai zona gempa Mentawai-Siberut
"Rentetan gempa kuat yang terjadi beberapa bulan terakhir di Siberut merupakan pesan bahwa kita harus mewaspadai zona gempa Mentawai-Siberut ini."
"Jika masyarakat pesisir Mentawai dan Pantai Barat Sumatra khususnya Sumatra Barat merasakan guncangan gempa kuat maka segeralah menjauh dari pantai," tulis Daryono melalui Twitternya, @DaryonoBMKG.
(Tribunnews.com/Arif Tio Buqi)