TRIBUNNEWS.COM - Kasus temuan jasad pria di tempat pemakaman umum (TPU), Kutagandok, Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (9/9/2022), akhirnya terungkap.
Korban yang diketahui berinisial U (54) dibunuh oleh KS (57), seorang dukun pengganda uang.
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi menetapkan KS sebagai tersangka.
Melansir TribunJabar.id, pembunuhan itu bermula saat U ingin menjalankan bisnis minyak curah.
Ia pun menggadaikan emas istrinya dan diperoleh uang Rp 10 juta untuk usaha.
Namun, uang tersebut kurang.
Baca juga: Fakta-fakta Suami di Pemalang Bunuh Istri Gegara Sibuk Live Streaming, Pelaku Terancam 15 Tahun Bui
Dia lalu menghubungi pelaku yang dikenal korban dan keluarganya sebagai guru spiritual.
Kepada KS, U mengaku kekurangan uang untuk berbisnis.
Kemudian, korban meminta pelaku untuk menggandakan uang, karena pelaku mengaku bisa melakukannya.
KS kemudian mengarahkan U untuk melakukan ritual.
Pada malam Jumat, korban dan pelaku bertemu di TPU Kutagandok untuk melakukan ritual penggandaan uang.
Pelaku kemudian meminta korban mengenakan celana dalam wanita dan sarung.
Korban juga diminta untuk meminum obat kuat.
Selang beberapa jam melakukan ritual, uang yang dijanjikan pelaku tak kunjung bertambah.
Korban pun marah kepada pelaku.
"Karena kesal, pelaku juga kemudian memukul korban di kepalanya dengan papan nisan. Jadi papan nisan dicabut disalah satu makam," kata Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Arief Bastomy, Jumat (23/9/2022).
Baca juga: Pria Bunuh Orang yang Sedang Telepon, Baru Sadar Salah Sasaran setelah Korban Bersimbah Darah
Pukulan tersebut membuat U tewas.
Setelah korban tewas, KS mengambil uang Rp 10 juta milik U.
Tomy mengatakan, pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena faktor ekonomi.
"Motifnya karena faktor ekonomi, ia nekat karena dikejar-kejar utang rentenir," ujarnya, dilansir Kompas.com.
Sebagai informasi, U merupakan warga Blok Kraton, Desa Rengasdengklok Selatan.
Ia merupakan pedagang Pasar Rengasdengklok.
Saat ditemukan, korban dalam kondisi terlentang, mengenakan sarung.
Baca juga: Nenek 71 Tahun Kemudikan Xpander dan Tabrak Angkot hingga 3 Orang Tewas, Mengaku Alami Rem Blong
Kemudian terdapat luka di dahi sebelah kiri.
Di dekat jasad korban juga ditemukan sandal, celana jeans, dan celana dalam perempuan.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Cikwan Suwandi, Kompas.com/Farida Farhan)