TRIBUNNEWS.COM, HUMBAHAS- Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Humbahas, Sumatera Utara.
Pencopotan tersebut dilakukan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Masinton Pasaribu Tegaskan PDI Perjuangan Siap Berapapun Paslon yang Bertarung di Pilpres 2024
Terungkap dua hal yang menyebabkan jabatan Bupati Dosmar kehilangan jabatannya.
Pertama, karena Dosmar Banjarnahor dianggap kurang melakukan konsolidasi di partai.
"Kedua, waktu itu petugas-petugas partai, baik itu eksekutif dan legislatif agar memperhatikan masyarakat pada suasana pandemi saat itu," kata Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Rapidin Simbolon, Jumat (30/9/2022).
Di saat pandemi Covid-19 melanda, Megawati Soekarnoputri memberi arahan, agar seluruh kader mementingkan kesejahteraan rakyat, dibanding dengan kepentingan pribadi.
Namun, saat itu, Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor sempat menganggarkan membeli mobil dinas seharga Rp 2 miliar.
Mendapat informasi tersebut, pengurus DPP PDI Perjuangan kembali mengingatkan, agar Dosmar Banjarnahor membatalkan rencana itu.
Baca juga: Hasto Tegaskan Tak Ada Kubu-kubuan di PDI Perjuangan: Kami Tegak Lurus
Apalagi, banyak kritikan yang masuk ke PDI Perjuangan terkait masalah ini.
"Pada kondisi itu, ibu (Megawati Soekarnoputri) menyampaikan, jangan membeli mobil dulu, pakai aja dulu yang ada. Utamakan penggunaan anggaran untuk peningkatan-peningkatan ekonomi masyarakat kecil, misal UMKM dan sebagainya," terangnya.
Rapidin Simbolon mengatakan, setelah ada arahan dari Ketua Umum PDI Perjuangan, mereka lantas memanggil Dosmar Banjarnahor.
Mereka meminta agar Dosmar Banjarnahor berkomitmen agar tidak membeli mobil dinas di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Kapolri Copot Kapolres Batanghari Usai Dilaporkan Menyalahgunakan Rumah Dinas oleh Seorang Perempuan
"Lalu, kami panggil Pak Dosmar, ia datang dan saya bilang, pidato Ibu Ketua Umum berlaku untuk seluruh Indonesia, seluruh kader. Jadi Pak Bupati tolonglah agar diperhatikan apa yang disampaikan oleh Ibu Ketua Umum. Kita kan harus menjaga marwah dan arahan beliau," ungkapnya.
Saat itu, Dosmar Banjarnahor menyampaikan bahwa dirinya tidak akan membeli mobil dinas.
Dosmar Banjarnahor berjanji akan menyampaikan komitmennya itu dalam temu pers.
"Setelah beberapa bulan, mobil dinas itu dibeli juga, sehingga banyak waktu itu mempertanyakan, termasuk adik-adik mahasiswa yang datang ke kantor DPD PDI P. Padahal ia sudah bilang bahwa ia tidak akan beli mobil itu," terang Rapidin Simbolon.
Karena Dosmar Banjarnahor berbohong, DPP PDI Perjuangan lantas mengambil sikap tegas.
"Ini namanya kan pembohongan, apa yang disampaikan Ibu Ketua Umum tidak dijalankan. Ini menjadi satu hal dalam penyampaian laporan ke DPP Pusat," sambungnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan soal konsolidasi yang kemudian menjadi catatan DPD PDI Perjuangan Sumut ke DPP Pusat.
Baca juga: AHY Copot Sementara Lukas Enembe dari Ketua DPD Demokrat Papua, Diangkat Lagi jika Tak Bersalah
"Saya sebagai Ketua DPD bertanggungjawab moral untuk mengamankan perintah Ibu Ketua Umum. Ya itu, kita menyampaikan laporan, hanya laporan yang kita buat untuk dievaluasi menjadi salah satu pertimbangan. Memang ada pertimbangan perihal konsolidasi partai hingga ke tingkat bawah," sambungnya.
Ia juga menyinggung soal pilkada yang membuat pasangan Dosmar Banjarnahor hampir kalah melawan kotak kosong.
Harapannya, Dosmar Banjarnahor seharusnya merangkul masyarakat Kabupaten Humbahas.
"Ia juga sudah hampir kalah melawan kotak kosong. Maunya dia mengkonsolidasikan arus bawah. Artinya, ia sudah diberi kesempatan, ya rangkullah kembali masyarakat, jangan lagi melanggar marwah partai. Ibu Ketua Umum konsisten, kadang-kadang kami yang di bawah ini yang tak tahu diri," sambungnya.
Penulis: Maurits Pardosi
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Alasan Megawati Copot Dosmar Banjarnahor Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan, Padahal Baru Sambut Puan