TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, melakukan audit total stadion yang dipakai untuk pertandingan sepak bola Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.

Arahan Jokowi tersebut buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

"Saya juga akan perintahkan Menteri PU untuk mengaudit total stadion yang dipakai untuk Liga, baik Liga 1, Liga 2, atau Liga 3," ujarnya dalam konferensi pers di Malang, Rabu (5/10/2022), dilansir YouTube Kompas TV.

"Dalam peristiwa ini kita perbaiki semuanya, manajemen pertandingan, manajemen lapangan, manajemen pengelolaan stadion, semuanya kita audit total," tegas Jokowi.

Presiden meminta semua stadion yang digunakan Liga diaudit, agar kejadian serupa tak terjadi lagi.

"Kita tidak ingin peristiwa seperti di Kanjuruhan terjadi kembali di negara kita," imbuh Jokowi.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menjelaskan alasan dibentuknya Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait tragedi Kanjuruhan.

Jokowi meminta kasus terkait tragedi Kanjuruhan agar diusut tuntas.

"Saya benar-benar ingin tahu akar penyebab tragedi ini, sehingga ke depan kita bisa mendapatkan solusi terbaik," kata Presiden.

"Kenapa dibentuk tim pencari fakta independen, karena ingin kita usut tuntas, tidak ada yang ditutup-tutupi, yang salah juga akan diberikan sanksi," terang Jokowi.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Ini Daftar Sanksi Berlapis Buat Arema FC, Panpel, dan Security Officer dari PSSI

Soal Potensi Sanksi Imbas Tragedi Kanjuruhan

Sebelumnya, Jokowi mengaku menyerahkan kepada Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) terkait keputusan mengenai kemungkinan adanya sanksi bagi sepak bola Indonesia imbas tragedi Kanjuruhan.

"Keputusan apa pun adalah kewenangan di FIFA," ujarnya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, dilansir Kompas.com.

Jokowi pun sudah berkomunikasi langsung dengan Presiden FIFA, GIanni Infantino, untuk membicarakan banyak hal, termasuk tragedi Kanjuruhan.